Reporter: Namira Daufina | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Data ekonomi yang buruk dan outlook moneter Eropa yang lesu menyebabkan euro kian terpuruk. Sementara di sisi lain, pasar lebih optimis memandang dollar Australia.
Mengutip Bloomberg, Selasa (17/5) pukul 18.05 WIB pelemahan terjadi pada pasangan EUR/AUD sebesar 0,49% di level 1,5454 dibanding hari sebelumnya.
Gema Goeyardi, Analis dan Direktur PT Astronacci International Futures bahwa tekanan bagi euro datang dari pertumbuhan ekonomi Eropa kuartal satu 2016 yang turun dari 0,6% menjadi 0,5%. ini menjadi pembeda pergerakan EUR dan AUD.
“Sebab pemotongan suku bunga RBA kemarin itu jadi pendukung harapan bahwa ekonomi Australia masih kuat sementara data GDP Eropa menenggelamkan prospek ekonomi Eropa ke depannya,” tutur Gema.
Sehingga, meski terbaru data neraca perdagangan Eropa Maret 2016 dirilis mengalami peningkatan surplus dari 20,6 miliar euro menjadi 22,3 miliar euro tidak bisa membantu euro pulih.
Rilis hasil pertemuan Reserve Bank of Australia (RBA) bulan ini menjelaskan alasan pemangkasan suku bunga RBA dari level 2% menjadi1,75% yang disebabkan oleh penurunan inflasi.
Hanya saja langkah ini dinilai pasar merupakan satu langkah yang besar sehingga sulit diikuti oleh pelonggaran kebijakan moneter lanjutan dalam waktu dekat. Pasar memandang aussie sudah lebih stabil untuk beberapa waktu ke depan.
Menduga pergerakan Rabu (18/5), Gema menebak pasangan EUR/AUD akan kembali koreksi. Hal ini disebabkan oleh masih kuatnya aussie secara fundamental. Sedangkan Eropa diprediksi inflasinya bulan April 2016 akan merosot lagi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News