Reporter: Namira Daufina | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Antisipasi data inflasi Amerika Serikat memberi ruang bagi dollar Australia untuk bergerak ungguli dollar Amerika Serikat.
Mengutip Bloomberg, Selasa (17/5) pukul 18.05 WIB, pasangan AUD/USD terbang 0,49% ke level 0,7325 dibanding hari sebelumnya.
Langkah bank sentral Reserve Bank of Australia (RBA) memangkas bunga acuan 2% menjadi 1,75% menjadi pertimbangan pasar. Pasar melihat, langkah ini cukup besar sehingga sulit diikuti langkah pelonggaran moneter lanjutan dalam waktu dekat. Namun, pasar memandang aussie lebih stabil untuk beberapa waktu ke depan.
“Itu pula yang membuat AUD berhasil mengungguli USD,” kata Nizar Hilmy, Analis PT SoeGee Futures menanggapi pergerakan AUD/USD.
Di sisi lain, harga minyak West Texas Intermediate yang sudah berhasil menyentuh level US$ 48 per barel dan merupakan level tertingginya dalam tujuh bulan terakhir turut menyokong pulihnya performa AUD.
Sementara dari sisi USD, pelaku pasar masih menantikan rilis data inflasi April 2016 nanti. Diduga inflasi AS tumbuh dari 0,1% menjadi 0,3% dan inflasi inti juga naik dari 0,1% menjadi 0,2%. Apabila hal itu benar terjadi sesuai prediksi bukan tidak mungkin USD akan melesat tajam dan membalikkan keadaan.
“Karena bagaimanapun inflasi dipandang sebagai titik untuk mencari sinyal lanjutan kenaikan suku bunga AS ke depannya,” ujar Nizar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News