Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Satu-satunya manajer investasi yang rajin menerbitkan produk exchange traded fund (ETF) adalah PT Indo Premier Investment Management (IPIM). Semua produk tersebut berbasis saham.
Ada ETF R-LQ45X, ETF IDX30, Premier ETF Jakarta Islamic Index (XIJI), dan Premier ETF Indonesia Consumer (XIIC). Manajemen IPIM pun memiliki strategi dalam penempatan portofolio ini. Nah, berdasarkan laporan perseroan yang dirilis Bursa Efek Indonesia (BEI), fund manager IPIM memilih tidak mengempit saham-saham milik Group MNC.
Ambil contoh produk ETF yang berbasis saham-saham LQ-45. Merujuk laporan harian IPIM per 24 Oktober 2013, dari total 45 saham yang ada, hanya 36 saham yang diandalkan. Sementara sembilan saham lainnya tidak diperhitungkan alias tidak ada posisi sama sekali.
Kesembilan saham itu adalah, saham PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN), PT Global Mediacom Tbk (BMTR), dan PT MNC Investama Tbk (BHIT). Kemudian, ada juga saham PT Sentul City Tbk (BKSL), PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN), PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA), PT Multipolar Corp Tbk (MLPL), dan PT BW Plantation Tbk (BWPT).
Selain itu, saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) pun tidak masuk itungan. Tidak hanya di ETF LQ-45, pada produk ETF IDX30 dan XIJI, Indopremier juga tidak memiliki posisi di saham-saham milik Group MNC ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News