CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

ESSA mengembangkan pabrik amonia


Kamis, 27 Desember 2012 / 07:11 WIB
ILUSTRASI. Perusahaan Jeff Bezos akan luncurkan Amazon TV mulai Oktober 2021 ini


Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Avanty Nurdiana

JAKARTA. PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) memberikan pinjaman US$ 14 juta kepada salah satu anak usahanya, PT Panca Amara Utama. Panca Amara akan menggunakan dana tersebut untuk mengembangkan proyek amonia.

Dana pinjaman yang dikucurkan ESSA berasal dari dua sumber, yakni Rp 126,5 miliar berasal dari sisa dana hasil penawaran saham perdana alias initial public offering (IPO). "Pemenuhan sisanya berasal dari kas internal perusahaan," kata Khanisk Laroya, Sekretaris Perusahaan ESSA, Rabu (26/12).

Selain dana tersebut, Panca Amara akan mengembangkan pabrik amonia dengan dana pinjaman dari berbagai sumber lain. Maklum, pembangunan pabrik ini memerlukan investasi senilai US$ 750 juta.

Tak heran, ESSA pun berencana menerbitkan saham tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (non-HMETD) atau penjualan saham baru ke investor strategis (private placement). ESSA sudah mendapatkan restu dari pemegang saham untuk menerbitkan 100 juta saham baru atau 9,09% dari total modal disetor.

Surya Esa menetapkan harga saham baru minimal Rp 2.775 per saham. Jadi, Surya Esa akan meraup dana sekitar Rp 277,5 miliar.

Namun, ESSA kemungkinan baru menjalankan aksi korporasi ini pada kuartal I tahun depan. Pasalnya, ESSA masih mencari investor strategis yang bersedia membeli saham barunya. Setelah private placement, rasio utang terhadap ekuitas ESSA akan turun menjadi 0,33 kali dari sebelumnya 0,5 kali.

ESSA juga bakal memenuhi kebutuhan dana Panca Amara dari pinjaman eksternal. Sejauh ini, ESSA akan menutupi US$ 500 juta kebutuhan investasi Panca Amara dari pinjaman International Finance Corporation (IFC).

Rinciannya, IFC akan mempertimbangkan pinjaman hingga US$ 100 juta. IFC juga akan memfasilitasi pinjaman sindikasi dari sejumlah kreditur senilai US$ 400 juta.

Direktur Keuangan ESSA Isenta Hioe mengaku, ESSA sedang bernegosiasi dengan lima hingga enam bank yang tertarik memberi pinjaman.
Rabu (26/12), harga saham ESSA naik 3,33% menjadi Rp 3.100 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×