kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

ESSA Harapkan Penguatan Harga LPG dan Amonia Berlanjut Guna Dorong Kinerja


Selasa, 01 Februari 2022 / 21:31 WIB
ESSA Harapkan Penguatan Harga LPG dan Amonia Berlanjut Guna Dorong Kinerja
ILUSTRASI. Kilang gas LPG milik PT Surya Esa Perkasa Tbk atau ESSA


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) harapkan penguatan harga amonia dan LPG tetap bertahan di tahun ini sehingga kinerja perseroan tetap mampu bertumbuh.

"Pendapatan dan laba tahunan ESSA akan ditentukan oleh kondisi pasar dan harga produk," ujar Direktur ESSA, Kanishk Laroya kepada Kontan.co.id, Senin (31/1).

Ia menjelaskan, sebab dengan harga amonia membaik maka akan mendongkrak harga penjualannya. Sayangnya, dia enggan membeberkan proyeksi rata-rata harga jual seiring menguatnya harga amonia dan LPG.

Yang jelas, dia bilang harga Amonia terus menguat di tahun 2021 lalu karena ekonomi global telah menemukan pijakannya setelah dampak COVID-19. Sehingga diharapkan hal tersebut berlanjut di tahun ini.

Baca Juga: Ini rekomendasi saham PGAS, BRPT, ESSA, MDKA, dan SCMA dari BRI Danareksa Sekuritas

Melansir laporan keuangan ESSA, penjualannya tumbuh hingga 94,14% yoy menjadi US$ 240,51 juta. Padahal, periode yang sama tahun sebelumnya pendapatan perusahaan sebesar US$ 123,88 juta.

Segmen penjualan amonia naik hingga 105% yoy dari sebelumnya US$ 102,22 juta di September 2020 menjadi US$ 210,85 juta di periode yang sama tahun ini. Begitu juga dengan penjualan LPG yang naik 42,4% menjadi US$ 27,04 juta. Sisanya, penjualan dari jasa pengolahan senilai US$ 2,6 juta.

Untuk tahun ini, salah satu agenda bisnis yang difokuskan ESSA adalah mengembangkan produk blue ammonia. Kanishk mengatakan, ESSA akan melakukan banyak usaha dan upaya di  untuk menjajaki feasibility study (FS) dengan Japan Oil, Gas, and Metals National Corporation (JOGMEC), Mitsubishi Corporation (MC) dan Institut Teknologi Bandung (ITB).

Baca Juga: Perdagangan Selasa (25/1), Simak Rekomendasi Saham MDKA, PTBA, ELSA, dan EMTK

Selain itu, perusahaan juga akan berupaya menggenjot produksinya tahun ini. Sayang ia juga tak membeberkan target produksinya.

Pada 2021, pabrik beroperasi pada kapasitas produksi 87% dan menjalani pemeliharaan turnaround selama 56 hari. Kanishk bilang pada kuartal IV 2021 telah berjalan dengan baik kembali.

"Kami mengharapkan operasi yang berjalan normal pada Pabrik LPG serta Pabrik Amonia di tahun 2022," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×