kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.200   59,26   0,83%
  • KOMPAS100 1.105   10,12   0,92%
  • LQ45 877   10,37   1,20%
  • ISSI 221   1,09   0,50%
  • IDX30 448   5,50   1,24%
  • IDXHIDIV20 539   4,27   0,80%
  • IDX80 127   1,28   1,02%
  • IDXV30 135   0,60   0,45%
  • IDXQ30 149   1,41   0,96%

Erajaya (ERAA) masih punya ruang untuk tumbuh tahun ini


Selasa, 23 April 2019 / 23:25 WIB
Erajaya (ERAA) masih punya ruang untuk tumbuh tahun ini


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren penjualan ponsel pintar atau smartphone diprediksi cenderung lesu di 2019. Hal ini tercermin dari kinerja PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) yang cenderung loyo di kuartal I-2019.

Padahal, kuartal IV-2018 emiten itu sukses membukukan pertumbuhan volume penjualan sebanyak 11% dan rata-rata harga penjualan alias average selling price (ASP) naik 12% secara year on year (yoy).

Analis BNI Sekuritas William Siregar menilai, masih ada beberapa sentimen positif yang mampu mendorong kinerja ERAA di 2019. "ERAA masih bisa berlanjut tumbuh tahun ini, meskipun perlu diakui enggak akan sebaik 2018, tapi ERAA akan tetap bertumbuh," jelas William kepada Kontan.co.id, Selasa (23/4).

William menjelaskan, dengan berakhirnya pemilu dan petahana berpeluang lanjutkan pemerintahan, maka ada ruang kejelasan terkait kebijakan International Mobile Equipment Identity (IMEI).

"IMEI ini dampaknya akan sangat baik ke ERAA, karena black market yang saat ini mencapai 20% akan hilang, sehingga volume penjualannya juga akan berlanjut," ungkapnya.

Selain itu, terkait upaya pemerintah membangun Palapa Ring juga memberikan sentimen positif pada ERAA, meskipun tidak akan secara langsung. William mengatakan, jika Palapa Ring rampung Juni 2019 maka ERAA punya peluang untuk mengembangkan pangsa pasarnya hingga ke Indonesia Timur, mengingat saat ini emiten tersebut masih fokus pada penjualan di Jawa.

Kinerja ERAA kuartal I-2019 yang masih belum bertenaga seperti tahun lalu, dinilai William sebagai siklus tahunan, dan diperkirakan bakal membaik di kuartal IV-2019.

BNI Sekuritas merekomendasikan buy untuk saham ERAA dengan target harga Rp 2.200 hingga akhir tahun. Di lihat dari valuasi, saat ini price to earning ratio (PE) ERAA masih 5,15 kali dengan target 2019 bisa mencapai 8-9 kali berkaca dari histori tiga tahun terakhir. Untuk volume penjualan diprediksi bisa naik hingga 7% atau sebanyak 19 juta unit.

Hari ini, harga saham ERAA melonjak 6,02% ke Rp 1.585 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×