kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   0,00   0,00%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Era Jokowi, Investor ritel di bursa saham tumbuh


Rabu, 18 Oktober 2017 / 22:54 WIB
Era Jokowi, Investor ritel di bursa saham tumbuh


Reporter: Riska Rahman | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kondisi pasar modal yang relatif stabil membuat jumlah investor yang tertarik untuk masuk ke pasar modal, terutama investor ritel bertambah dalam tiga tahun pemerintahan Jokowi-JK.

Data dari Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menunjukkan, single investor identity (SID) di 2014 hanya berjumlah sebanyak 364.465 SID. Setahun berikutnya, total investor yang tercatat di KSEI bertambah menjadi 434.107 SID.

Di tahun 2016, jumlah investor di pasar modal Indonesia meningkat lebih dari dua kali lipat. Di tahun ini data KSEI menunjukkan ada 894.116 SID yang tercatat di tahun itu. Hingga akhir September 2017, lalu total investor di Indonesia berjumlah 1,06 juta jiwa, melonjak 191,57% year to date (ytd) sejak 2014 lalu.

Mayoritas SID tersebut pun didominasi oleh investor ritel. Meski begitu, ada kekhawatiran bahwa meningkatnya jumlah investor ritel di pasar modal membuat tingkat volatilitas semakin tinggi.

VP Research & Analyst Valbury Asia Futures Nico Omer Jonckheere mengatakan, kondisi pasar saat ini cukup stabil. Ketika Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus bergerak naik dan investor asing hengkang seperti sekarang, keadaan bursa masih stabil alias bertahan," kata Nico, Rabu (18/10).

Namun bursa bisa berubah jadi sangat volatil jika suatu saat indeks terkoreksi secara signifikan. Investor lokal bisa jadi lebih panik sehingga membuat pasar jadi tidak stabil.

"Penambahan investor ritel hanya akan membuat pasar volatil ketika indeks turun karena kebanyakan investor Indonesia adalah spekulan yang berinvestasi jangka pendek, bukan investor yang berinvestasi untuk jangka panjang," paparnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×