kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.926.000   -27.000   -1,38%
  • USD/IDR 16.520   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

ENRG mengerek produksi Blok Bentu tahun 2017


Selasa, 13 Oktober 2015 / 08:52 WIB
 ENRG mengerek produksi Blok Bentu tahun 2017


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) bakal menambah produksi di Blok Bentu PSC, Riau. Blok Bentu sudah mendapat persetujuan plan of further development dari SKK Migas untuk pengembangan lapangan gas Seng dan Segat.

Direktur Utama ENRG Imam Agustino mengatakan, pengembangan itu bakal meningkatkan produksi Blok Bentu sebesar lebih dari 50 juta kaki kubik gas per hari (mmbtu), yang akan dimulai di tahun 2017 mendatang.

Nantinya, tambahan produksi gas itu bakal dijual ke Pertamina Dumai dengan harga antara US$ 7,5 hingga US$ 8 per mmbtu. "Dengan tambahan produksi itu, Blok Bentu diharapkan dapat berproduksi di atas 90 juta kaki kubik gas per hari di masa mendatang," kata Imam dalam keterangan resmi, Senin (12/10).

Artinya, penambahan produksi blok ini hampir dua kali lipat. Sebagai informasi, pada semester I 2015 lalu, blok Bentu memproduksi rata-rata 48 juta kaki kubik gas per hari. Produksi gas ini juga naik dibandingkan tahun 2014 lalu dengan rata-rata produksi 38 juta kaki kubik gas per hari.

Produksi gas tersebut dijual kepada beberapa pihak. Di antaranya Perusahaan Listrik Negara (PLN) di Pekanbaru dengan harga US$ 5 per mmbtu, Riau Andalan Pulp and Paper dengan harga US$ 5,2 per mmbtu dan Perusda Pelalawan dengan harga US$ 4,7 per mmbtu.

Saat ini, ENRG mengelola 12 proyek migas dan gas metana batubara di Indonesia dan Mozambik, Afrika. Sepanjang semester pertama tahun ini, ENRG memproduksi 11.454 barel minyak per hari dan 218 juta kaki kubik gas per hari.

Namun, pada enam bulan pertama tahun ini, ENRG membukukan rugi bersih sebesar Rp 33,2 juta. Kerugian ini bermula dari rendahnya penjualan ENRG di semester pertama 2015. Penjualan ENRG menyusut 21,8% menjadi US$ 323,09 juta dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Beban pokok ENRG naik menjadi US$ 313 juta dari sebelumnya US$ 259 juta. Alhasil, laba kotor ENRG anjlok 93% menjadi US$ 9,7 juta ketimbang semester pertama 2014. Pada perdagangan hari ini, saham ENRG masih melanjutkan penguatan 7,27% ketimbang hari sebelumnya ke Rp 59 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×