Reporter: Herry Prasetyo | Editor: A.Herry Prasetyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perubahan komposisi anggota indeks saham biasanya menjadi perhatian investor saham. Namun, hal ini tidak berlaku bagi investor kawakan Lo Kheng Hong.
Lo Kheng Hong bahkan sama sekali tidak peduli dengan adanya perubahan komposisi indeks saham.
Tentu saja, Lo Kheng Hong punya alasan mengapa perubahan konstituen indeks saham bukanlah perkara penting baginya.
Seperti diketahui, Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (5/7) lalu merilis hasil evaluasi beberapa indeks saham yang ada di bursa.
Hasilnya, beberapa indeks saham mengalami perubahan komposisi anggota saham.
Baca Juga: Terdepak dari indeks LQ45, ini kata analis soal prospek saham ADHI, ELSA dan WSBP
Di indeks LQ5, misalnya, ada tiga saham penghuni baru.
Ketiganya adalah saham Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah (BTPS), Ciputra Development (CTRA), dan Japfa Comfeed Indonesia (JPFA).
Masuknya tiga anggota baru membuat tiga anggota sebelumnya harus tersingkir.
Tiga saham yang terdepak dari indeks LQ45 antara lain Adhi Karya (ADHI), Elnusa (ELSA), dan Waskita Beton Precast (WSBP).
Sementara di indeks IDX30, saham Medco Energi Internasional (MEDC) harus tersingkir digantikan oleh saham Erajaya Swasembada (ERAA).
Baca Juga: Bakal terdepak dari indeks IDX30, begini pergerakan harga saham MEDC
Menurut Lo Kheng Hong, investor saham tidak bisa mengetahui fundamental emiten dari indeks saham.
Investor, kata Lo Kheng Hong, baru bisa mengetahui fundamental perusahaan dari laporan tahunan alias annual report perusahaan.
Karena itu, "Ketika saya membeli saham, saya tidak melihat indeks tapi melihat kinerja perusahaan," ujar Lo Kheng Hong.
Yang menarik, alih-alih memedulikan indeks saham dan perubahan konstituennya, Lo Kheng Hong punya daftar sendiri yang berisi saham-saham yang ia harus beli.
Pria yang kerap dijuluki Warren Buffett Indonesia itu bilang, daftar tersebut berisi sekitar 10 saham.
Baca Juga: Meski sukses investasi saham, Lo Kheng Hong tak memiliki hal-hal ini sampai sekarang