kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.777   19,00   0,12%
  • IDX 7.467   -12,81   -0,17%
  • KOMPAS100 1.154   -0,21   -0,02%
  • LQ45 915   1,11   0,12%
  • ISSI 226   -0,98   -0,43%
  • IDX30 472   1,27   0,27%
  • IDXHIDIV20 570   2,21   0,39%
  • IDX80 132   0,15   0,11%
  • IDXV30 140   1,01   0,73%
  • IDXQ30 157   0,31   0,20%

Energi Mega Persada (ENRG) akan menerbitkan 15 miliar saham baru


Minggu, 25 November 2018 / 18:28 WIB
Energi Mega Persada (ENRG) akan menerbitkan 15 miliar saham baru
ILUSTRASI. Energi Mega Persada Tbk ENRG


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) belum tentukan harga untuk penerbitan saham barunya atau rights issue. Rencananya, Energi akan menerbitkan sebanyak banyaknya 15 miliar saham baru dalam waktu maksimal hingga September 2019.

Direktur Keuangan Edoardus A Windoe mengungkapkan, rencana rights issue telah mendapat restu pemegang saham pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) September lalu. "Kami akan lakukan sesuai aturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan kami ada waktu (rights issue) maksimal 12 bulan," katanya, Jumat (23/11).

Sementara itu, Vice President Investor Relations ENRG Herwin Hidayat mengatakan, sampai saat ini ENRG itu belum finalisasi harga untuk penawaran umum terbatas (PUT) tersebut. Jumlah penerbitan pun bisa kurang dari maksimal saham baru. "Jadi, rencana rights issue itu, adalah untuk menerbitkan sebanyak banyaknya 15 miliar saham baru, ditambah 3,6 miliar baru hasi eksekusi waran," jelasnya.

Nantinya, dana hasil penerbitan saham baru tersebut akan digunakan untuk tiga hal, yakni pertama membantu pengembangan aset aset yang ada, termasuk untuk belanja modal dan modal kerja emiten itu. Kedua, dengan penerbitan saham ENRG berharap bisa melakukan pelunasan pinjaman yang ada.

"Sekarang, pinjaman kami sudah sangat turun dari Juni 2017 yang mencapai US$ 322 juta. Saat ini utang jangka pendek tinggal US$ 80 juta dan utang jangka panjang US$ 170 juta," paparnya.

Ketiga, dana hasil rights issue akan digunakan untuk potensi akusisi aset baru, khususnya pada aset yang sudah berproduksi. Dengan begitu, ENRG tidak perlu lagi melakukan eksplorasi dan membuang banyak dana untuk pengembangan.

"Kami ingin begitu akusisi, kita bisa menghasilkan cashflow dari hari pertama. Jujur, sekarang belum ada asetnya yang mana, tapi kami pastikan itu berproduksi dan ada di Indonesia," tandas Herwin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×