kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Enam sektor mendorong IHSG pagi ini


Selasa, 22 Desember 2015 / 09:19 WIB


Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona positif pagi ini (22/12). Data RTI menunjukkan, pada pukul 09.08 WIB, indeks naik 0,1% menjadi 4.495,16.

Saham-saham yang berada di posisi top gainers pagi ini antara lain: PT Sat Nusapersada Tbk (PTSN) naik 28,79% menjadi Rp 85, PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM) naik 18,85% menjadi Rp 454, dan PT Toba Bara Sejahtra Tbk (TOBA) naik 14,5% menjadi Rp 750.

Sedangkan di posisi top losers, terdapat saham-saham: PT Bukaka Teknik Utama Tbk (BUKK) turun 6,92% menjadi Rp 605, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) turun 6,03% menjadi Rp 545, dan PT Bayan Resources Tbk (BYAN) turun 5,69% menjadi Rp 7.875.

Secara sektoral, ada enam sektor yang melaju. Tiga di antaranya yakni: sektor barang konsumen naik 0,55%, sektor agrikultur naik 0,47%, dan sektor manufaktur naik 0,14%.

Di sisi lain, bursa Asia bergerak fluktuatif pada transaksi perdagangan pagi (22/12). Mengutip data Bloomberg, pada pukul 09.42 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific tak banyak mencatatkan perubahan dari level penutupan kemarin.

Indeks Topix Jepang juga terlihat keluar masuk zona hijau. Adapun pergerakannya berkisar naik 0,4% dan turun 0,2%.

Sementara, indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,6%. Dengan demikian, dalam empat sesi transaksi perdagangan, indeks ASX 200 sudah melompat 4,1%.

Lalu, indeks Kospi Korea Selatan turun 0,1% dan indeks S&P/NZX 50 Selandia Baru naik 0,5%.

Pergerakan bursa Asia hari ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Salah satunya, adanya prospek stimulus dari China yang kemudian mengerek harga logam dan mata uang. Baik logam maupun mata yang terkait erat dengan pertumbuhan Asia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×