Reporter: Hasbi Maulana | Editor: Hasbi Maulana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Jumat (6/7) ditutup memerah lagi. Indeks utama di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini turun 44,42 poin (-0,77%) sebelum bertengger di angka 5.694,91.
LQ45, indeks saham dengan konstituen saham-saham dengan kapitalisasi pasar terbesar dan terlikuid, juga ambles. Turun -10,22 poin (-1,13%), LQ45 mendarat di level 895,38.
Pergerakan indeks utama akhir kemarin tidak mengubah komposisi daftar 10 saham LQ45 dengan PER terkecil dari hari bursa sebelumnya.
Bumi Resources Tbk (BUMI), Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), dan Waskita Karya Tbk (WSKT) masih berada di posisi tiga pertama saham LQ45 dengan PER positif terkecil secara berurutan, masing-masing dengan PER 2.79 kali, 2.81 kali, dan 3.97 kali.
Posisi selanjutnya diisi oleh AKRA, WSBP, INDY, PTBA, BBTN, PGAS, dan BBNI.
Pergerakan IHSG Jumat lalu menekan turun harga enam saham penghuni daftar 10 LQ45 dengan PER terkecil. Mereka adalah BUMI, SRIL, WSKT, Bukit Asam Tbk (PTBA), Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), dan Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).
Sementara itu hanya terdapat empat saham yang naik harga: AKR Corporindo Tbk (AKRA), Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), dan Indika EnergyTbk (INDY) dan Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS).
Price earning ration (PER) adalah perbandingan antara harga saham dengan laba bersih per saham. Penurunan harga saham di bursa secara otomatis akan menurunkan pula nilai PER kalau pada saat yang sama belum terjadi perubahan laba bersih per saham.
Secara umum ada anggapan bahwa semakin kecil angka PER maka semakin murah pula harga saham tersebut dibanding saham-saham lain dalam sektor usaha yang sama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News