Reporter: Hasbi Maulana | Editor: Hasbi Maulana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali menorehkan penurunan Selasa (17/7) kemarin. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 43,65 poin (-0,74%) sebelum mendarat di angka 5.861,51.
LQ45, indeks saham dengan konstituen saham-saham dengan kapitalisasi pasar terbesar dan terlikuid, juga turun. Berkurang 10,96 (-1,18%), LQ45 hingga di level 919,96.
Pergerakan indeks utama kemarin tidak mengubah komposisi daftar 10 saham LQ45 dengan PER terkecil dari hari bursa sebelumnya, kecuali urutannya.
Bumi Resources Tbk (BUMI), Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), dan Waskita Karya Tbk (WSKT) masih berada di posisi tiga pertama saham LQ45 dengan PER positif terkecil secara berurutan, masing-masing dengan PER 2,92 kali, 3,03 kali, dan 4,53 kali. Posisi selanjutnya diisi oleh WSBP, AKRA, INDY, PTBA, BBTN, PGAS, dan BBNI.
Meski indeks kemarin merah, enam saham penghuni daftar 10 LQ45 dengan PER terkecil tercatat mengalami kenaikan harga. Mereka adalah WSKT, Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), AKR Corporindo Tbk (AKRA), Bukit Asam Tbk (PTBA), Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), dan Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).
Empat saham yang lain turun harga. Mereka adalah BUMI, SRIL, Indika EnergyTbk (INDY), dan Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN).
Price earning ration (PER) adalah perbandingan antara harga saham dengan laba bersih per saham. Penurunan harga saham di bursa secara otomatis akan menurunkan pula nilai PER kalau pada saat yang sama tidak terjadi perubahan laba bersih per saham.
Secara umum ada anggapan bahwa semakin kecil angka PER maka semakin murah pula harga saham tersebut dibanding saham-saham lain dalam sektor usaha yang sama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News