Reporter: Hasbi Maulana | Editor: Hasbi Maulana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jumat (26/10) Bursa Efek Indonesia (BEI) menghijau lagi. Ketika bursa saham tutup warung, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 29,96 poin (0,52%), sebelum bertengger di angka indeks 5.784,92.
LQ45, indeks saham dengan konstituen saham-saham berkapitalisasi pasar terbesar dan terlikuid, juga menggeliat. Naik 3,77 poin (0,87%, LQ45 berakhir di 909,87.
Lippo Karawaci Tbk (LPKR), Waskita Karya Tbk (WSKT) dan Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) berada di posisi tiga pertama daftar saham LQ45 dengan PER positif terkecil secara berurutan; masing-masing dengan PER 2,93 kali, 3,33 kali, dan 4,3 kali. Posisi selanjutnya diisi oleh INDY, LPPF, INKP, WSBP, AKRA, BBTN, dan BBNI.
Dari seluruh saham yang yang masuk dalam daftar ini, enam saham harganya turun dari harga penutupan sebelumnya. Mereka adalah LPKR, WSKT, SRIL, Indah Kiat Pulp & Paper (INKP), Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), dan Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN).
Sumber: RTI
Sebaliknya, ada empat saham naik harga dibanding harga penutupan sebelumnya. Mereka adalah Indika Energy Tbk (INDY), Matahari Department Store Tbk (LPPF), AKR Korporindo Tbk (AKRA), Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).
Price earning ration (PER) adalah perbandingan antara harga saham dengan laba bersih per saham. Penurunan harga saham di bursa secara otomatis akan menurunkan pula nilai PER kalau pada saat yang sama tidak terjadi perubahan laba bersih per saham.
Secara umum ada anggapan bahwa semakin kecil angka PER maka semakin murah pula harga saham tersebut dibanding saham-saham lain dalam sektor usaha yang sama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News