Reporter: Hasbi Maulana | Editor: Hasbi Maulana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rabu (26/6) Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup merah. Ketika bursa saham tutup warung, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 9,96 poin (-0,16%) dari penutupan sebelumnya, lalu hinggap di angka indeks 6.310,49.
LQ45, indeks saham dengan konstituen saham-saham berkapitalisasi pasar terbesar dan terlikuid, turun 2,79 poin (-0,28%) ke 1.001,13.
Indeks Kompas100 yang beranggotakan seratus saham dengan likuiditas dan kapitalisasi pasar terbesar juga memerah. Indeks terbitan Kompas ini turun 2,46 poin (-0,19%), lalu hinggap di 1.275,20.
Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), Adaro Energy Tbk (ADRO), dan Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) berada di posisi tiga pertama daftar saham LQ45 dengan PER positif terkecil secara berurutan; masing-masing 4,33 kali, 5,87 kali, dan 6,54 kali.
Posisi selanjutnya diisi oleh PTBA, UNTR, ITMG, ELSA, WSBP, MEDC, dan WSKT.
Dari seluruh saham yang masuk dalam daftar 10 saham LQ45 dengan PER terendah, enam saham harganya turun dibanding harga penutupan sebelumnya. Mereka adalah Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA), Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), Elnusa Tbk (ELSA), Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), Medco Energy Tbk (MEDC), dan Waskita Karya Tbk (WSKT).
Dua saham yang lain harganya naik, yaitu ADRO dan MNCN. Adapun dua saham yang tidak mengalami perubahan harga adalah SRIL dan United Tractor Tbk (UNTR).
Sumber: RTI
Secara umum ada anggapan bahwa semakin kecil angka PER maka semakin murah pula harga saham tersebut dibanding saham-saham lain dalam sektor usaha yang sama. Price earning ratio (PER) adalah perbandingan antara harga saham dengan laba bersih per saham. Penurunan harga saham di bursa secara otomatis akan menurunkan pula nilai PER kalau pada saat yang sama tidak terjadi perubahan laba bersih per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News