Reporter: Hasbi Maulana | Editor: Hasbi Maulana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rabu (19/9) Bursa Efek Indonesia (BEI) ceria kembali. Ketika perdagangan di bursa berakhir, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 61,81 poin (1,06%), sebelum mendarat di angka 5.873,60.
LQ45, indeks saham dengan konstituen saham-saham berkapitalisasi pasar terbesar dan terlikuid, turut menghijau. Naik 11,34 poin (1,24%), LQ45 berakhir di 923,62.
Waskita Karya Tbk (WSKT), Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), dan AKR Corporindo Tbk (AKRA), berada di posisi tiga pertama daftar saham LQ45 dengan PER positif terkecil secara berurutan; masing-masing 3,84 kali, 4,33 kali, dan 6,36 kali. Posisi selanjutnya diisi oleh INDY, LPPF, WSBP, BBNI, PTBA, MNCN, dan PTPP.
Oh, iya, PTPP masuk ke dalam daftar ini, sekaligus menggusur keluar saham Indah Kiat Pulp & Paper yang baru sehari mampir ke daam daftar ini.
No. | Kode | Harga (18/9) | Harga (19/9) | PBV (kali) | PER (kali) |
---|---|---|---|---|---|
1 | WSKT | 1.695 | 1.685 | 0,87 | 3,82 |
2 | SRIL | 342 | 344 | 1,01 | 4,35 |
3 | AKRA | 3.550 | 3.490 | 1,42 | 6,25 |
4 | INDY | 2.810 | 2.800 | 0,88 | 6,64 |
5 | WSBP | 354 | 356 | 1,29 | 6,85 |
6 | LPPF | 6.250 | 6.425 | 8,02 | 6,97 |
7 | BBNI | 7.225 | 7.175 | 1,33 | 8,99 |
8 | PTBA | 4.130 | 4.140 | 3,68 | 9,26 |
9 | MNCN | 835 | 845 | 1,14 | 9,49 |
10 | PTPP | 1.475 | 1.480 | 0,62 | 9,55 |
Sumber: RTI
Cerahnya bursa saham tercermin pada daftar 10 saham LQ45 dengan PER terkecil. Enam saham dalam daftar ini naik harga dibandingkan hari sebelumnya.
Mereka adalah SRIL, Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), Matahari Department Store Tbk (LPPF), Bukit Asam Tbk (PTBA), Media Nusantara Citra Tbk (MNCN), dan Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP).
Adapun empat saham yang lain mengalami penurunan harga. Saham-saham yang sedang nahas itu adalah WSKT, AKRA, Indika Energy Tbk (INDY), dan Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).
Price earning ration (PER) adalah perbandingan antara harga saham dengan laba bersih per saham. Penurunan harga saham di bursa secara otomatis akan menurunkan pula nilai PER kalau pada saat yang sama tidak terjadi perubahan laba bersih per saham.
Secara umum ada anggapan bahwa semakin kecil angka PER maka semakin murah pula harga saham tersebut dibanding saham-saham lain dalam sektor usaha yang sama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News