kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Empat unicorn didorong masuk bursa


Kamis, 18 Januari 2018 / 08:20 WIB
Empat unicorn didorong masuk bursa
ILUSTRASI. LOGO BEI Bursa Efek Indonesia - IHSG


Reporter: Dede Suprayitno, Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Niat Bursa Efek Indonesia (BEI) membawa perusahaan start up menggelar initial public offering (IPO) mendapat sambutan hangat. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), akan mendorong start up, terutama level unicorn, menggelar IPO.

Kominfo akan fokus menambah start up unicorn, atawa start up dengan valuasi US$ 1 miliar ke atas. Saat ini, Indonesia sudah punya empat start up level unicorn, yaitu Tokopedia, Gojek, Traveloka, dan Bukalapak.

Targetnya, di 2019 bisa ada lima start up unicorn. "Dengan strategi tepat jumlahnya bisa lebih dari lima. Sekarang banyak investor luar negeri masuk Indonesia. Tahun lalu catatan BKPM itu masuk US$ 4 miliar lebih," terang Menteri Kominfo Rudiantara di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (17/1).

Apabila bisnis dan regulasi di Indonesia cukup laik, maka bisa menarik asing. "Makanya presiden memberi kemudahan, deregulasi agar investasi masuk lebih cepat," kata dia.

Kominfo juga membuat program Create Indonesian Unicorn. Rudiantara menyatakan, mencari investor bagi start up tak mudah, baik dari dalam maupun luar negeri. Pemerintah akan menyeleksi ribuan start up yang memiliki produk layak jual. "Kemudian mereka akan diinkubasi dan dibawa road show ke investor luar negeri," terang Rudiantara.

Tahun ini ada delapan event yang akan digelar dalam program tersebut. Nantinya, pemerintah akan mempertemukan antara start up dan investor.

Terkait IPO di bursa saham, Rudiantara meminta self regulatory organization (SRO) menyiapkan ekosistem yang tepat. Misalnya terkait regulasi pencatatan perusahaan start up. "Masyarakat harus punya apresiasi terhadap valuasi. Jangan hanya asing yang memvaluasi jadi unicorn," tambah dia.

Kominfo juga berharap start up unicorn tidak listing di luar Indonesia, tapi di dalam negeri. "Karena itu, saya harap bisa menyiapkan ekosistemnya," kata Rudiantara.

Otoritas BEI mengaku terus mendorong unicorn masuk bursa saham. "Kami berupaya memberikan kesempatan kepada start up yang ingin mencari pendanaan dari pasar modal," kata Direktur BEI, Samsul Hidayat, kemarin.

Tapi memang belum ada komunikasi intensif antara BEI dan start up. Samsul menilai, mungkin perusahaan start up tersebut masih belum terlalu membutuhkan tambahan dana.

Saat ini, beberapa perusahaan tengah melirik pendanaan lewat bursa. "Ada beberapa, tapi bukan tergolong unicorn, meski ada di level komersial. Rencananya IPO tahun ini juga," tutur Samsul.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×