Reporter: Hasyim Ashari | Editor: Dessy Rosalina
JAKARTA. Perdagangan di pasar negosiasi pada perdagangan Senin (17/7) ramai. Tercatat ada empat saham yang diperdagangkan di pasar negosiasi dengan nilai transaksi jumbo.
Crossing saham pertama yaitu PT Kirana Megatara Tbk (KMTR) sebesar Rp 1,6 triliun. Berdasarkan data RTI, crossing saham KMTR dilakukan oleh broker saham Super Securinvest sebagai penjualan dan pembeli. Transaksi atas saham KMTR mencapai 3,5 miliar saham dengan harga Rp 458. Sebelumnya pada 21 Juni 2017 ada transaksi jumbo di saham KMTR yaitu sekitar Rp 1,3 triliun.
Kemudian yang kedua yaitu ada transaksi di pasar negosiasi sebesar Rp 269,4 miliar pada saham PT Semen Indonesia (SMGR). Crossing saham dilakukan oleh Citigrup Securities sebagai penjual dan pembeli. Transaksi atas saham SMGR mencapai 26,5 juta saham dengan harga Rp 10.150.
Ketiga yaitu saham PT Marga Abhinaya Abadi Tbk (MABA) dengan transaksi di pasar negeoisasi sebesar Rp 213,6 miliar. Crossing saham dilakukan oleh Erdikha Elit Sekuritas sebagai pembeli dan HD Capital sebagai penjuala. Transaksi atas saham MABA mencapai 710 juta saham dengan harga Rp 735.
Terakhir yaitu saham PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) dengan transaksi mencapai Rp 109,5 miliar. Crossing saham dilakukan oleh HD Capital sebagai pihak pembeli dan penjual. Transaksi atas saham SMMA mencapai 13,7 juta saham dengan harga Rp 800.
Berdasarkan prospektus penawaran saham perdana (IPO) KMTR, tiga pemegang saham KMTR yakni PT Triputra Investindo Arya, PT Persada Capital Investama dan Martinus Subandi Sinarya akan menjual 2,88 miliar saham atau 37,5% dari modal ditempatkan dan disetor penuh KMTR setelah IPO kepada HSF Pte Ltd.
HSF Pte Ltd merupakan perusahaan privat yang berbasis di Singapura. Penjualan saham ini berdasarkan pada perjanjian jual beli bersyarat yang ditekan para pihak pada 24 Februari 2017.
Sementara saat dikonfirmasi Direktur Keuangan SMGR Darmawan Junaidi mengatakan bahwa pihaknya tidak tahu dengan trransaksi di pasar negosiasi Rp 269,4 miliar. Menurutnya SMGR merupakan perusahaan publik, jadi setiap tarnaskis saham tidak di bawah kontrolnya. "Pihak sekuritas yang mentransaksikan yang lebih tahu," ujarnya kepada KONTAN, (17/7).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News












