kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45897,60   4,88   0.55%
  • EMAS1.365.000 -0,22%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Emiten Semen Sambut Baik Kenaikan Anggaran Infrastruktur Tahun 2024


Minggu, 03 September 2023 / 17:45 WIB
Emiten Semen Sambut Baik Kenaikan Anggaran Infrastruktur Tahun 2024
ILUSTRASI. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) menyambut baik kebijakan pemerintah yang menaikkan anggaran infrastruktur tahun 2024.


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) menyambut baik kebijakan pemerintah yang menaikkan anggaran infrastruktur tahun 2024.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada pidato kenegaraan pada 16 Agustus 2023 menyebutkan Pemerintah mengalokasikan Rp 422,7 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2024 untuk sektor infrastruktur.

Jumlah tersebut naik dibandingkan dengan anggaran infrastruktur pada APBN 2023 sebesar Rp 392 triliun.

“Kenaikan anggaran ini kami harap bisa mendongkrak permintaan semen pada 2024,” ujar Corporate Secretary INTP Dani Handajani kepada Kontan, Sabtu (3/9).

Baca Juga: Ada Sentimen Positif, Simak Rekomendasi Analis Untuk Saham INTP dan SMGR

Pada Semester I 2023, kondisi pasar semen di Indonesia masih terkontraksi sebesar -5%. Hal itu karena turunnya pasar semen kantong sebesar 8%.

“Padahal, pasar semen kantong merupakan 75% pasar penjualan semen di Indonesia. Sedangkan, penjualan semen curah tumbuh 4%,” tuturnya.

Pada bulan Juli, sudah terlihat pertumbuhan konsumsi semen lebih baik seiring dengan dana pembangunan yang sudah tersedia.

“Selain itu, developer juga telah memulai pembangunan properti di semester II serta musim kering yang juga memudahkan konstruksi dilaksanakan di lapangan,” paparnya.

Dani mengatakan, Indocement memandang bahwa tingkat inflasi dan suku bunga yang tinggi bisa berpengaruh terhadap kinerja industri semen pada semester II 2023.

 

Walaupun begit, diharapkan proyek infrastruktur tetap berjalan dengan baik, karena penyerapan anggaran pada semester II biasanya lebih tinggi daripada semester I.

Selain itu, Dani juga melihat bahwa terdapat peluang pertumbuhan pada sektor properti di sekitar Jabodetabek dan di Jawa-Bali.

“Pembangunan juga menggeliat di bagian timur Indonesia, seperti Kalimantan Timur dengan pembangunan IKN, serta pembangunan smelter di berbagai daerah,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×