Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten diperkirakan mencatat kenaikan pendapatan dan laba bersih pada tahun 2021. Artinya, ada potensi dividen yang lebih besar untuk tahun buku 2021 ketimbang 2020 lalu.
Namun, pemulihan ekonomi yang terjadi pasca krisis ekonomi oleh faktor pandemi Covid-19 akan mendorong emiten-emiten mulai ekspansif dengan mulai meningkatkan belanja modal mereka di tahun 2022.
"Kebijakan ini tentu akan meningkatkan kebutuhan pendanaan mereka, dan salah satu yang akan emiten lakukan adalah mengurangi besaran dividen tahun buku 2021 untuk mendukung pendanaan ekspansi mereka," kata Kepala Riset Praus Capital Marolop Alfred Nainggolan kepada Kontan.co.id, Kamis (13/1).
Baca Juga: Saham Emiten Telekomunikasi Cenderung Lesu, Ini Rekomendasi dari Analis
Alfred menambahkan, hal ini tentu ada pengecualian untuk emiten yang membukukan pertumbuhan laba signifikan di tahun 2021 dari emiten sektor komoditi, transportasi logistik dan telekomunikasi. Alfred memperkirakan, dividen untuk tahun buku 2021 yang akan mereka bagikan akan lebih tinggi dari tahun lalu.
Dia menjelaskan, laba emiten dari sektor komoditi, sektor transportasi logistik (perkapalan), telekomunikasi berpotensi naik signifikan terdorong oleh faktor kenaikan harga komoditi di tahun 2021, kenaikan ongkos tarif angkutan laut yang signifikan dengan suplai yang rendah, dan sektor untuk telekomunikasi didukung oleh belanja masyarakat yang masih besar untuk telekomunikasi.
Khususnya untuk emiten komoditi yakni batubara, emiten-emitennya juga memiliki track record yang konsisten dalam pembagian dividen. Bahkan, untuk dividend payout ratio juga yang tertinggi di antara sektor lainnya. Beberapa saham yang berpotensi memberikan dividen tersebut yaitu PTBA, ITMG, ADRO, TLKM, PGAS, dan SMDR.
Baca Juga: IHSG Diprediksi Bergerak Sideway pada Jumat (14/1)
Dalam mencermati saham-saham pembagi dividen, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Misalnya, investor tidak hanya melihat dari sisi besaran dividend payout ratio, namun dividend yield mana yang paling tinggi.
Jadi, investor bisa melihat rasio pembayaran dividen atawa dividend payout ratio yang tinggi dan nilai valuasi PE yang rendah. Perpaduan nilai PE yang rendah dan dividen payout yang tinggi ini akan menghasilkan dividen yield yang tinggi.
Musim pembagian dividen tahun buku 2021 diperkirakan akan terjadi di Mei-Juni 2022. Menurut Alfred, saham seperti ITMG, PGAS, TLKM dan SMDR tidak hanya memberikan dividen yield yang tinggi, tapi juga untuk performa emiten-emiten tersebut ke depan juga masih sangat baik. Sehingga, saham-saham ini layak dikoleksi dalam jangka panjang.
Alfred memasang target harga PGAS di Rp 1.800 per saham, TLKM dengan target harga di Rp 5.080 per saham, saham ITMG dengan target harga di Rp 27.500 per saham, dan SMDR dengan target harga di Rp1.500 per saham.
Baca Juga: Dana Investor Asing Diproyeksi Masih Deras Masuk ke Pasar Saham Indonesia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News