kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Emiten sektor ini bisa mendulang cuan besar saat harga minyak terperosok


Rabu, 22 April 2020 / 04:50 WIB
Emiten sektor ini bisa mendulang cuan besar saat harga minyak terperosok
ILUSTRASI. Sejumlah alat berat Komatsu milik United Tractors. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/18/09/2019


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Turunnya harga minyak dunia tidak selalu berbuah pahit. Analis menilai, masih ada beberapa emiten yang berpotensi mendulang cuan dari anjloknya harga minyak.

Vice President Research Artha Sekuritas Frederik Rasali mengatakan, sektor yang berpeluang meraup untung dari penurunan harga minyak adalah emiten yang bergerak di sektor manufaktur, transportasi, dan petrokimia (petrochemical).

Sebab, turunnya harga minyak dunia turut mengurangi ongkos produksi emiten-emiten tersebut.

Baca Juga: Harga BBM tak kunjung turun, begini penjelasan Dirut Pertamina

Namun, penurunan harga minyak mentah ini akan sia-sia apabila tidak dibarengi dengan pertumbuhan permintaan di industri tersebut.

“Hanya saja, bila kasusnya karena tidak ada permintaan di industri tersebut, sama saja tidak akan mendorong kinerja hingga akhir tahun,” tutur Frederik kepada Kontan.co.id, Selasa (21/4).

Stefanus Darmagiri, Analis Danareksa Sekuritas menilai PT United Tractors Tbk (UNTR) menjadi salah satu emiten yang diuntungkan dengan kondisi melemahnya harga minyak dunia.

Memang, di satu sisi UNTR menghadapi kondisi pelemahan harga batubara dan melemahnya permintaan alat berat. Namun, harga minyak mentah yang rendah dapat menekan total biaya karena biaya bahan bakar berkontribusi sekitar 20 - 25%.

Baca Juga: Harga minyak dunia anjlok bikin IHSG tergelincir ke di zona merah pada Selasa (21/4)

“Ini akan membantu perusahaan untuk mempertahankan pendapatan di tengah konsolidasi sektor batubara yang menghadapi prospek menantang,” tulis Stefanus dalam riset,(26/3).

Lebih lanjut,entitas Grup Astra ini diperkirakan akan diuntungkan dengan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Sebab, sebagian besar pendapatan UNTR dalam denominasi dolar AS sementara pelaporan keuangannya ditulis dalam rupiah.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×