kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.095.000   7.000   0,34%
  • USD/IDR 16.417   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.854   106,16   1,37%
  • KOMPAS100 1.101   16,96   1,56%
  • LQ45 805   9,90   1,25%
  • ISSI 268   3,89   1,47%
  • IDX30 417   5,18   1,26%
  • IDXHIDIV20 484   5,68   1,19%
  • IDX80 122   1,41   1,17%
  • IDXV30 133   1,64   1,25%
  • IDXQ30 135   1,48   1,11%

Emiten Rumah Sakit Rajin Akuisisi, Simak Prospek dan Rekomendasi Sahamnya


Senin, 15 September 2025 / 04:11 WIB
Emiten Rumah Sakit Rajin Akuisisi, Simak Prospek dan Rekomendasi Sahamnya
ILUSTRASI. IHSG Konsisten Di Zona Hijau-Suasana di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/9/2025). KONTAN/Cheppy A. Muchlis/02/09/2025. Belakangan, sejumlah emiten rumah sakit kerap melakukan aksi korporasi dengan mengakuisisi/diakuisisi. ini prospek dan rekomendasi sahamnya.


Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Belakangan, sejumlah emiten rumah sakit kerap melakukan aksi korporasi dengan mengakuisisi/diakuisisi. Analis menilai, upaya ini dapat mengendurkan ketatnya persaingan antar emiten rumah sakit sekaligus mampu menghemat biaya dan waktu dari upaya ekspansi yang dicanangkan. 

Sebelumnya, PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) dikabarkan akan mengakuisisi 14 aset rumah sakit di bawah First REIT Management Ltd. Sucor Sekuritas dalam risetnya (5/2/2025) menyebut, nilai aset tersebut ditaksir mencapai Rp 8,5 triliun. 

Sayang, hingga berita ini ditulis, manajemen SILO belum menjawab pertanyaan Kontan mengenai rincian dari aksi korporasi tersebut.

Kemudian pada 25 Juni 2025 lalu, Grup Djarum lewat PT Dwimuria Investama Andalan telah mencaplok 559.185.300 atau 3,63% saham PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL). Grup konglomerasi Hartono bersaudara ini memborong saham HEAL di Rp 1.875 per saham, atau di atas harga pasar saat itu yakni Rp 1.375-Rp 1.500. Dus, HEAL meraup dana Rp 1,05 triliun.

Baca Juga: Alfamidi Tetap Ekspansi di Tengah Tekanan Ekonomi RI, Saham MIDI Layak Dicermati?

Tahun depan, Director Finance and Strategic Development HEAL, Yulisar Khiat mengatakan, manajemen HEAL juga membuka peluang mengakuisisi rumah sakit. Meski tak menyebut objeknya, opsi ini juga mencuat dengan niat membuka tiga rumah sakit baru. 

“Kami merencanakan sekitar tiga rumah sakit dan kemungkinan satu akuisisi, tergantung dari visibilitas mana yang lebih baik untuk HEAL,” jelas Yulisar dalam paparan publik secara daring, Rabu (10/9/2025).

Senada, Head of Investor Relations PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA), Aditya Widjaja membocorkan, pihaknya juga turut berpeluang memilih opsi akuisisi dari strategi ekspansinya tahun depan. “Saat ini kami berfokus untuk pertumbuhan menambah rumah sakit, dan akuisisi juga merupakan salah satu dari strategi kami,” ungkap Aditya dalam paparan publik secara daring, Kamis (11/9/2025).

Opsi ini keluar bersamaan dengan upaya pembangunan 3 rumah sakit MIKA yang rencananya dibuka pada kuartal III tahun 2026. Ketiganya masing-masing berada di Sidoarjo, Jakarta, dan sebuah kota di Jawa Timur yang tak dia sebut. Adapun hingga paparan publik tersebut berlangsung, masing-masing progresnya telah mencapai 93%, 29%, dan 25%.

Untuk menyokong rencana ekspansi tersebut, MIKA telah menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 1 triliun tahun ini.

Prospek dan Rekomendasi Saham

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia, Abdul Azis Setyo Wibowo melihat, aksi akuisisi yang gencar dilakukan emiten rumah sakit belakangan dinilai sebagai strategi yang tak sekadar memperluas jaringan, melainkan berpotensi mengurangi tingkat persaingan antar pemain di sektor tersebut. 

Menurutnya, akuisisi menjadi langkah yang lebih efisien dibandingkan harus membangun rumah sakit baru dari awal. Emiten yang melakukan akuisisi juga otomatis mendapatkan basis pasien, tenaga medis, serta jaringan fasilitas kesehatan yang sudah berjalan. “Bisa menghemat biaya dan waktu,” ujar Aziz kepada Kontan, Jumat (12/9/2025).

Dus, kompetisi yang biasanya terjadi karena ekspansi agresif ke wilayah baru bisa ditekan, dan fokus emiten bergeser ke penguatan kualitas layanan maupun manajemen.

Dari sisi prospek, sektor rumah sakit masih dipandang Aziz positif ke depan, mengingat pemerintah dalam RAPBN 2026 akan mengalokasikan anggaran kesehatan sebesar Rp 244 triliun. 

Anggaran jumbo ini diarahkan untuk memperluas akses layanan kesehatan masyarakat, mendukung operasional fasilitas kesehatan, hingga melakukan revitalisasi rumah sakit dan puskesmas di berbagai daerah. 

Dengan adanya sokongan tersebut, potensi pertumbuhan permintaan layanan rumah sakit diyakini Aziz tetap terjaga dalam beberapa tahun mendatang.

Dengan sentimen itu, Aziz merekomendasikan saham HEAL untuk trading buy dengan target harga Rp 1.900 per saham. 

Baca Juga: IHSG Berpeluang Menguat pada Senin (15/9), Cek Rekomendasi Saham Ini

Selanjutnya: Emiten Sektor Otomotif Hadapi Tantangan Daya Beli, Simak Rekomendasinya

Menarik Dibaca: 25 Ucapan Hari Demokrasi Internasional 2025, Bisa Untuk Caption dan Status Sosmed

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×