Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten berencana melakukan aksi korporasi penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement. Tujuan dilaksanakannya bermacam-macam, mulai dari memperkuat struktur permodalan, meningkatkan likuiditas saham, hingga akuisisi.
Berikut sejumlah emiten yang berencana melepas saham baru:
Emiten | Jumlah saham | Harga | Pelaksanaan |
Megapower Makmur (MPOW) | 10% | - | - |
Bank Yudha Bhakti (BBYB) | 10% | Rp 338 | Maret 2019 |
Arkadia Digital Media (DIGI) | 6,31% | Rp 1.550 | - |
MNC Sky Vision (MSKY) | 10% | Rp 1.020-Rp 1.030 | - |
J Resources Asia Pasifik (PSAB) | 10% | - | - |
Surya Citra Media (SCMA) | 10% | Rp 1.700 | Mei 2019 |
MNC Land (KPIG) | 7,5% | Rp 131-Rp 133 | - |
Sumber: Riset KONTAN |
PT Megapower Makmur Tbk (MPOW) yang akan melaksanakan aksi korporasi ini untuk memperkuat struktur modal dan rencana membiayai proyek baru yakni akuisisi dua minihidro di luar pulau Jawa. Rencana penambahan modal ini sebanyak-banyaknya 10% dari modal disetor penuh atau setara 81,699 juta saham dan efek dilusinya sebesar 9,09%.
Direktur Utama MPOW Kang Jimmy menyatakan saat ini sudah ada investor yang berminat. “Investor tersebut yang mendukung renewable energy. Namun belum bisa disebutkan siapa,” kata Kang saat paparan publik, Kamis (20/6).
Akuisisi mini hidro tersebut akan melengkapi power plant site milik Megapower yang saat ini berkapasitas 29,2 megawatt dan tersebar di Sumatra, Bangka Belitung dan Sulawesi.
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) berniat mencari dana untuk menambah modal proyek tambang emas Pani di Gorontalo. “Selain itu dana private placement juga akan digunakan untuk menambah jumlah saham free float serta likuiditas saham,” kata Direktur PSAB Deni Permadi.
Deni bilang PSAB akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 2,65 miliar saham atau 10% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Emiten tambang ini masih belum menentukan waktu pelaksanaan private placement. Namun, sampai saat ini PSAB sedang berupaya untuk menguatkan pertumbuhan fundamental dengan pendanaan dari pinjaman dan obligasi.
Sebelum melakukan private placement, PSAB berupaya meningkatkan minat pasar dengan terus menguatkan struktur permodalan. Setelah aksi ini saham free float PSAB akan bertambah, dari yang sebelumnya 7,5% dari modal yang disetor penuh menjadi 25%.
Emiten media PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) akan melakukan private placement sebanyak 10% atau 1,46 miliar saham. Sebelumnya Kontan.co.id pernah melaporkan, aksi korporasi ini harga penawarannya akan dilaksanakan sesuai harga rata-rata SCMA di pasar, yakni di kisaran Rp 1.700 per saham.
SCMA akan meraup dana private placement sebesar Rp 2,48 triliun. Adapun stanby buyer-nya adalah PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) sebagai induk usaha. Sementara saham lainnya yang diterbitkan akan ditawarkan kepada investor yang berminat.
Emiten media ini melaksanakan PMTHMETD dalam rangka ekspansi mengakuisisi perusahaan media digital. Adapun tujuan lain untuk menambah modal kerja.
Rencananya, SCMA akan menggunakan dana sebanyak-banyaknya Rp 360 miliar untuk mengakuisisi tiga perusahaan yakni PT Vidio Dot Com, PT Kapan Lagi Dot Com Networks, dan PT Binary Ventura Indonesia.
Rinciannya adalah SCMA akan mengakuisisi saham Vidio Dot Com sebesar 1,04 juta saham senilai Rp 115 miliar. Kemudian, saham Kapan Lagi Dot Com Networks sebanyak 349,4 ribu saham senilai Rp 192 miliar. Terakhir, saham Binary Ventura sebanyak 454,5 ribu saham senilai Rp 53 miliar.
PT Bank Yudha Bakti (BBYB) telah melaksanakan private placement sebanyak 10% atau 469,59 juta saham. Perusahaan teknologi finansial atau financial technology (Fintech) Akulaku memasuki bisnis perbankan. Melalui skema private placement, Akulaku resmi menjadi salah satu pemegang saham BBYB.
Akulaku mengakuisisi sebagian saham milik pemegang saham pengendali PT Gozco Capital yang memiliki 42,16% saham BBYB. Melalui aksi korporasi ini, Akulaku memperoleh 8,9% saham BBYB dengan harga Rp 338 per saham sehingga total transaksinya senilai Rp 158 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News