Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten berduyun-duyun mengeksekusi program kepemilikan saham oleh manajemen dan karyawan alias Management and Employee Stock Ownership Program (MESOP). Tak sekadar menghimpun dana segar, aksi MESOP bertujuan untuk meningkatkan rasa memiliki (sense of belonging) perusahaan.
Salah satu contohnya ada PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) yang telah mendapatkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Rabu (6/9). Para pemegang saham ERAA menyetujui pengalihan sebagian saham treasuri hasil dari pembelian kembali (buyback) saham.
Adapun, total saham treasuri ERAA hasil buyback tahun 2020 dan 2022 sebanyak 166.515.100 saham (setelah stock split). Dari jumlah tersebut, sebanyak 51.540.500 saham treasuri dialihkan melalui program MESOP.
Corporate Secretary PT Erajaya Swasembada Tbk Amelia Allen menyampaikan aksi MESOP akan dilakukan secara bertahap. Pelaksanaan program ini bertujuan memberi insentif sekaligus motivasi kepada karyawan kunci dan manajemen, serta meningkatkan rasa kepemilikan terhadap Erajaya.
"Dengan demikian, karyawan dan manajemen bisa memiliki kepentingan yang selaras sehingga bisa meningkatkan kinerja serta performa Perseroan secara berkelanjutan," kata Amelia dalam keterangan tertulis kepada Kontan.co.id, Rabu (6/9).
Baca Juga: Ifishdeco (IFSH) Akan Alihkan Saham Treasuri untuk Program MESOP
Selain ERAA, ada PT Ifishdeco Tbk (IFSH) yang baru saja mengumumkan MESOP Tahap II dengan alokasi sebanyak-banyaknya 5.655.000 saham atau 0,26% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Sebelumnya, IFSH telah melaksanakan program MESOP Tahap I pada 29 dan 30 Agustus 2023 dengan alokasi sebanyak 9.345.000 saham.
Aksi ini melanjutkan keputusan pemegang saham IFSH dalam RUPS 10 April 2023 mengenai program MESOP, yang dilakukan melalui pengalihan sebagian saham treasuri sebanyak-banyaknya 15 juta saham. MESOP ini tidak akan menimbulkan dilusi kepemilikan saham karena tidak terdapat penerbitan saham baru.
Sebelumnya, pada Senin (4/9) ada PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) yang menggelar aksi serupa, bertajuk program Management Stock Option Plan (MSOP). Jumlah saham baru yang diterbitkan dalam program MSOP ini sebanyak 602.336.000 saham biasa atas nama, dengan nilai nominal Rp 125 per saham.
Jumlah saham tersebut setara 0,83% dari modal ditempatkan dan disetor. Dengan menggunakan harga rata-rata penutupan perdagangan saham periode 7 Juli hingga 11 Agustus 2023, didapat harga pelaksanaan yang dibulatkan menjadi Rp 2.120 per saham.
Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan aksi MESOP relatif serupa dengan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu alias private placement.
"Namun tujuan dasarnya untuk meningkatkan rasa memiliki dari jajaran manajemen dan karyawan atas perusahaan tempatnya bekerja," kata Valdy kepada Kontan.co.id, Rabu (6/9).
Pelaksanaan MESOP umumnya bisa membawa dampak positif terhadap psikologis pasar, meski bersifat jangka pendek. Sebagaimana private placement atau rights issue, pelaku pasar juga perlu mencermati seberapa besar saham yang akan diterbitkan dalam aksi MESOP.
Selain prospek perolehan dana, cermati juga potensi efek dilusi yang bisa dihasilkan dari aksi ini. Valdy mengingatkan, secara umum konsep MESOP juga menawarkan opsi pembelian saham. Jika yang memiliki opsi melihat prospek perusahaan cemerlang, maka akan cenderung percaya diri mengeksekusi hak-nya.
Baca Juga: Hasil RUPSLB Erajaya (ERAA): Pilih Direksi Baru dan Alihkan Saham Treasuri via MESOP
Apalagi dengan pertimbangan harga exercise berada di bawah atau setidaknya sama dengan harga pasar. "Harga saham akan bergerak mengikuti kinerja perusahaan. Jika kinerja keuangan membaik, harga saham juga cenderung meningkat. Belum lagi ada potensi pembagian dividen," imbuh Valdy.
Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas Martha Christina menimpali, dari sisi dampak terhadap kinerja dan pergerakan saham, aksi MESOP sifatnya hanya sebagai pendukung. Dampaknya akan lebih dominan terasa secara internal kepada karyawan atau manajemen.
"Yang perlu diperhatikan penyerapan MSOP ini, jika diserap 100% artinya manajemen optimis terhadap Perusahaan ke depan," kata Martha.
Dus, saat ingin mengoleksi saham emiten yang menggelar MESOP, pelaku pasar tetap perlu memperhatikan momentum teknikal dan prospek kinerjanya. Valdy pun mengamini, meski ada potensi kenaikan harga secara jangka pendek dari efek psikologis, namun harus pertimbangkan risikonya.
"Yang paling tepat memang kembali memahami bagaimana kondisi keuangan terkini, rasio harga, pertimbangan fundamental perusahaan, bahkan teknikalnya," terang Valdy.
Di antara saham emiten yang menggelar MESOP, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana melihat saham ERAA dan AMMN masih layak untuk koleksi. Rekomendasi untuk ERAA adalah speculative buy dengan batas stoploss di Rp 478 dan target pada level harga Rp 520 - Rp 550 per saham.
Sedangkan untuk saham AMMN, Herditya merekomendasikan trading buy terlebih dulu. Cermati support di area Rp 5.050 dan target harga pada level Rp 5.300 - Rp 5.450 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News