kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.172   20,00   0,12%
  • IDX 7.060   76,41   1,09%
  • KOMPAS100 1.056   15,99   1,54%
  • LQ45 831   13,98   1,71%
  • ISSI 214   1,38   0,65%
  • IDX30 424   7,59   1,82%
  • IDXHIDIV20 511   8,76   1,75%
  • IDX80 120   1,83   1,54%
  • IDXV30 125   0,81   0,66%
  • IDXQ30 141   2,26   1,63%

Emiten Ramai Melunasi Obligasi, Cermati Rekomendasi Saham Berikut


Selasa, 30 Juli 2024 / 14:50 WIB
Emiten Ramai Melunasi Obligasi, Cermati Rekomendasi Saham Berikut
ILUSTRASI. Obligasi


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bersamaan dengan musim rilis laporan keuangan semester I-2024, sejumlah emiten beramai-ramai melunasi obligasi. Sederet emiten juga menghadapi masa jatuh tempo dan telah menyiapkan dana untuk membayar pokok dan bunga surat utang.

Emiten yang baru-baru ini melunasi obligasi di antaranya ada PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) yang telah membayar obligasi pada 22 Juli 2024. INKP melunasi pokok Obligasi Berkelanjutan IV Tahap I-2023 Seri A sebesar Rp 333,55 miliar.

Sedangkan TBIG melunasi Obligasi Berkelanjutan VI Tahap I -2023 Seri A dengan nilai pokok Rp 1 triliun. Sebelumnya, PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (TRIM) pada 16 Juli telah melunasi Obligasi Berkelanjutan I Tahap I-2023 Seri A sebesar Rp 100 miliar.

Dari emiten perbankan, ada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) dan PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII). Pada 15 Juli BBTN melunasi pokok Obligasi Berkelanjutan III Tahap I-2017 Seri C dan pembayaran bunga Seri C-D, dengan jumlah obligasi Rp 2,23 triliun dan jumlah bunga neto Rp 48,48 miliar.

Sebelumnya, pada 3 Juli BNII telah melunasi Obligasi Berkelanjutan III Tahap I-2019 Seri C dengan jumlah pokok Rp 68 miliar. Kemudian pada 11 Juli BNII melunasi Obligasi Berkelanjutan II Tahap I-2017 Seri B dengan pokok sebesar Rp 300 miliar.

Baca Juga: Multifinance Bakal Ramai Merilis Obligasi

i sisi lain, sejumlah emiten telah menyampaikan kesiapan dana untuk melunasi obligasi yang segera jatuh tempo. Seperti PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) yang telah menyiapkan dana pembayaran pokok Obligasi Berkelanjutan II Tahap III-2017 Seri C senilai Rp 2,51 triliun. Obligasi ini akan jatuh tempo pada 24 Agustus 2024.

PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP) juga telah mengumumkan kesiapan dana untuk pembayaran Obligasi Berkelanjutan II Tahap II-2023 Seri A dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan II Tahap II-2023 Seri A. Pokok obligasi sebesar Rp 110,35 miliar dan sukuk sebesar Rp 59,65 miliar.

Selain itu, ada PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) yang menginformasikan kesiapan dana pelunasan pokok serta pembayaran bunga keempat Obligasi Berkelanjutan IV Tahap III Tahun 2023 Seri A. Obligasi ini akan jatuh tempo pada 11 Agustus 2024.

Direktur Reliance Sekuritas Indonesia, Reza Priyambada melihat pelunasan obligasi cenderung membawa sinyal positif terhadap pasar. Dengan aksi ini, emiten menunjukkan ketersediaan dana yang memadai serta komitmen untuk menunaikan kewajibannya.

"Artinya mereka memiliki dana yang cukup dan kesanggupan bayar yang baik. Tidak ada perubahan jatuh tempo pembayaran, apalagi pengurangan. Hak-hak investor pemegang bond mereka dapat dipenuhi," kata Reza kepada Kontan.co.id, Senin (29/7).

Pengamat & Praktisi Pasar Modal, Agus Pramono sepakat, kesiapan dana untuk melunasi pokok dan membayar bunga obligasi menjadi bagian penting yang memperlihatkan komitmen emiten. Langkah ini pun semestinya tidak memengaruhi performa keuangan dan rencana bisnis perusahaan.

Baca Juga: BFI Finance Bakal Terbitkan Obligasi, Target Nilai Capai Rp 6 Triliun

Sebab biasanya dana sudah disiapkan beberapa bulan sebelum jatuh tempo. Pembayaran melalui kas internal akan menjadi opsi pertama bagi emiten yang punya fundamental keuangan solid. Namun, emiten juga umumnya melakukan refinancing melalui penerbitan obigasi tahap selanjutnya maupun pinjaman bank.

"Hal itu normal saja. Penggunaan hutang bank maupun obligasi dalam level yang sehat bisa menurunkan cosf of capital dan menambah shareholder value," imbuh Agus.

Research Analyst Infovesta Kapital Advisori, Arjun Ajwani menimpali, ramainya penerbitan maupun pelunasan obligasi wajar terjadi dalam kondisi ekonomi yang berada pada masa ekspansi dengan kegiatan bisnis yang kuat. Posisi utang berkelanjutan juga masih aman bagi emiten selama masih memiliki Debt to Equity Ratio (DER) yang terkendali.

Di antara emiten yang telah melunasi obligasi, atau yang sudah menyiapkan dana untuk membayar surat utangnya, Agus menilai MDKA dan TBIG punya prospek positif. Sementara Reza menjagokan saham BBTN, TBIG, INKP dan MDKA dengan target harga masing-masing di Rp 1.550, Rp 2.200, Rp 9.500 dan Rp 2.800 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×