kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Emiten kontraktor batubara masih pasang target optimistis


Minggu, 12 Juli 2020 / 06:05 WIB
Emiten kontraktor batubara masih pasang target optimistis


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah harga batubara yang masih melemah, sejumlah emiten kontraktor batubara belum merevisi target produksi untuk tahun ini.

Misalkan saja, PT United Tractors Tbk (UNTR) yang memiliki anak usaha di bidang kontraktor batubara, yakni PT Pamapersada Nusantara. Mengacu pada laporan tahunan UNTR, target produksi batubara Pama tahun ini berada di kisaran 130 juta ton.

“Belum ada arahan dari klien mengenai revisi target. Kami akan terus memonitor,” ujar Sekretaris Perusahaan United Tractors Sara K. Loebis saat dikonfirmasi Kontan.co.id, Senin (6/7).

Melansir laporan bulanan, sepanjang lima bulan pertama 2020, jumlah produksi Pama hanya 46,1 juta ton, turun 9,25% dari produksi periode yang sama tahun lalu, yang mencapai 50,8 juta ton. Volume pengupasan lapisan tanah (overburden removal) juga turun menjadi 349,9 juta bank cubic meter (bcm).

Baca Juga: UU Minerba baru digugat, bagaimana dampaknya ke saham emiten batubara?

Pun begitu dengan PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) yang masih mempertahankan target produksi. Pada tahun ini, DOID menargetkan bisa overburden removal sebanyak 350 juta bcm-390 juta bcm.

Hanya saja, Head of Investor Relations Delta Dunia Makmur Regina Korompis mengatakan, permintaan impor batubara global diperkirakan turun sekitar 10% akibat pagebluk Covid-19 yang berpotensi berdampak pada volume produksi.

Emiten kontraktor tambang batubara lainnya, yakni PT Samindo Resources Tbk (MYOH) memperkirakan volume produksi tahun ini naik sekitar 3,6% dari produksi tahun lalu yang sebesar 11,1 juta ton. Kenaikan ini disebabkan aktivitas yang lebih banyak dilakukan di pit Samurangau yang memiliki rasio pengupasan (stripping ratio) lebih rendah.

“Sejauh ini target belum ada perubahan,” terang Kepala Hubungan Investor Samindo Resources, Ahmad Zaki Natsir kepada Kontan.co.id, pekan lalu (3/7). Zaki mengatakan, untuk saat ini MYOH masih berfokus untuk mendapatkan kontrak baru.

Baca Juga: UU Minerba digugat ke MK, begini tanggapan pemerintah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×