Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa emiten pembangun jalan tol mengandalkan alternatif pembiayaan untuk menggenjot proyek. Dua emiten pembangun jalan tol, PT Waskita Karya Tbk (WSKT) dan PT Jasa Marga Tbk (JSMR) memanfaatkan alternatif tersebut untuk membiayai proyek berikutnya.
Memang, persoalan pendanaan masih menjadi PR besar bagi emiten pembangun infrastruktur jalan ini. Tak pelak, beberapa bentuk pendanaan dipertimbangkan.
Donny Arsal, Direktur Keuangan JSMR menyatakan pendanaan lewat Kontrak Investasi Kolektif (KIK) Reksadana Peyertaan Terbatas (RDPT) menjadi inisiatif yang diambil JSMR berikutnya. Sebagai pengingat, inisiatif pendanaan sebelumnya dilakukan dalam bentuk sekuritisasi aset jalan tol dan project bonds.
JSMR juga masih memiliki ruang pendanaan perbankan hingga Rp 20 triliun yang bisa digunakan kapan saja. “Kami akan melihat mana yang paling bermanfaat bagi perusahaan,” kata Donny di Jakarta, Selasa (10/4).
Lewat RDPT, JSMR akan mengurangi kepemilikan saham di tiga entitas anak. Ketiganya adalah PT Ngawi Kertosono Jaya (NKJ), PT Jasamarga Semarang Batang (JSB), dan PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN). Sebagian saham dari anak usaha tersebut, akan dilepas. Dari divestasi ini, JSMR mengincar dana sebesar Rp 3 triliun.
Selain memperoleh pendanaan, JSMR juga sedang dalam proses rebalacing capital structure. “Kami juga sudah punya program buyback dalam lima tahun,” lanjutnya.
Rebalancing capital structure tersebut memang dilakukan lewat divestasi. Donny bilang akan mengurangi kepemilikan sebesar 70%-90% menjadi sekitar 51%-55%. Dana hasil divestasi ini kemudian akan diputar kembali pada proyek yang lain.
Donny saat ini juga tengah bernegosiasi dengan pihak perbankan untuk menurunkan bunga, baik pada level project maupun corporate. ”Keuntungannya ekuitas akan menguat, sehingga mengurangi ketergantungan dengan dana pinjaman,” imbuhnya.
Asal tahu saja, JSMR sebelumnya juga sudah menerbitkan sekuritisasi aset, obligasi berbasis proyek, dan obligasi global berdenominasi rupiah. Emiten ini memang tengah haus dana segar. Selain JSMR, emiten konstruksi WSKT rupanya juga menggunakan skema RDPT untuk bisa melego ruas jalan tolnya. Langkah ini dilakukan untuk memperkuat ekuitas perusahaan.
Pada Selasa (10/4), WSKT juga mengumumkan telah mengantongi dana segar hasil divestasi ruas jalan tol senilai Rp 5 triliun lewat RDPT. Dalam penerbitan RDPT itu, WTR bekerjasama dengan Danareksa Investment Management (DIM). Bukan hanya itu, WSKT juga menargetkan mendivestasi tiga ruas lainnya senilai Rp 2,5 triliun yang ditargetkan selesai dalam dua bulan mendatang, sekitar Juni 2018.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News