kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Emiten Indonesia Kuasai Market Cap di ASEAN, Cek Rekomendasi Sahamnya


Jumat, 13 September 2024 / 16:16 WIB
Emiten Indonesia Kuasai Market Cap di ASEAN, Cek Rekomendasi Sahamnya
ILUSTRASI. Bursa saham Indonesia kuasai market cap di kawasan Asia Tenggara


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren penguatan pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turut menyulut peningkatan kapitalisasi pasar alias market capitalization di Bursa Efek Indonesia (BEI). Bahkan, market cap BEI menjadi yang tertinggi di ASEAN. 

Berdasarkan data ASEAN Exchanges, kapitalisasi pasar BEI mencapai US$ 757,18 miliar pada Jumat (13/8). Menyusul pasar modal dari Singapura, yang mencapai US$ 611,41 miliar. 

Tak heran kalau ada beberapa Indonesia menguasai jajaran klasemen 10 besar berdasarkan nilai market cap. Di pasar modal Asia Tenggara, enam emiten berhasil masuk dalam jajaran klasemen. 

Yakni, PT Barito Renewable Energy Tbk (BREN) menjadi perusahaan dengan market cap tertinggi di Asia Tenggara. Berdasarkan data Bloomberg per 11 September 2024, kapitalisasi pasar BREN mencapai US$ 103,33 miliar. 

Urutan kedua masih ditempati oleh emiten perbankan Indonesia, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Per 11 September 2024, market cap emiten Hartono Bersaudara ini mencapai US$ 83,67 miliar. 

Baru di urutan ketiga dan keempat diisi oleh perusahaan terbuka asal Singapura, yaitu DBS Group Holdings Ltd dan Oversea-Chinese Banking Corp (OCBC) Ltd yang masing-masing mencapai US$ 81,42 miliar dan US$ 52,4 miliar. 

Baca Juga: IHSG Menguat 0,18% ke 7.8812 Pada Jumat (13/9), BBRI, TLKM, GOTO Top Gainers LQ45

Direktur Reliance Sekuritas Reza Priyambada mengatakan kenaikan market cap di Bursa saham Tanah Air, seiringan dengan kenaikan saham big cap yang terimbas dari meningkatnya aksi beli dari para pelaku pasar. 

"Ini didorong oleh sentimen dari global terkait perkiraan penurunan tingkat suku bunga The Fed dan masih adanya sejumlah berita positif dari para emiten," jelasnya kepada Kontan, Jumat (13/9). 

Senior Analyst Lotus Andalan Sekuritas Fath Aliansyah menambahkan kenaikan IHSG belakangan ini tak hanya disebabkan oleh BREN, tetapi merata dari berbagai sektor dan lapisan kapitalisasi pasar. 

Dia contohkan, kenaikan saham TPIA dan AMMN dengan market cap besar dengan valuasi premium tetapi memiliki likuiditas tinggi. Kemudian ada PANI, BRIS, CUAN dengan market cap di bawah Rp 100 triliun tapi harga sahamnya melonjak. 

"Jadi kenaikan saat ini merata dan ini juga terlihat di sektor-sektor lain dengan kapitalisasi pasar kecil," ucapnya. 

Berpotensi Terus Meluap

Senior Market Chartist Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta menimpali bukan suatu hal yang mungkin untuk kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia menembus US$ 1 triliun. 

"Tapi harus dicermati dulu apakah bisa tercapai di akhir tahun ini, semua tergantung pada performa IHSG karena IHSG belum mencapai 8.000," kata Nafan. 

Menurutnya, selain lonjakan harga saham para emiten adanya gelaran penawaran umum saham perdana alias Initial Public Offering (IPO) atas perusahaan besar juga bisa mendorong market cap. 

Apalagi ada emiten baru yang bisa mengikuti suksesnya BREN, yang mampu merenggut kapitalisasi pasar BBCA puncak klasemen. Tentu, ini akan mendobrak jumlah market cap BEI. 

 

Lebih lanjut, Nafan merekomendasikan accumulative Buy BBCA dengan target terdekat di Rp 10.000, accumulative buy BBRI dengan target Rp 5.325 dan accumulative buy BMRI Rp 7.373. 

Sementara itu, Fath menilai BREN, TPIA dan AMMN memiliki valuasi yang premium tetapi sahamnya tergolong likuid. Dari ketiga saham itu, dia menilai BREN paling menarik. 

"Karena BREN masih ada potensi masuk FTSE Large cap Index dan selanjutnya bisa masuk ke MSCI," ucapnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×