kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Emiten hotel raih untung tambahan dari hajatan Asian Games


Kamis, 23 Agustus 2018 / 22:12 WIB
Emiten hotel raih untung tambahan dari hajatan Asian Games
ILUSTRASI. PT Hotel Sahid Jaya International Tbk (SHID)


Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perhelatan Asian Games berdampak positif untuk bisnis hotel. Salah satunya PT Hotel Sahid Jaya International Tbk (SHID). Ajang olahraga ini menambah pemasukan Hotel Sahid hingga akhir tahun.

“Optimis akan naik. Gelaran ini sangat berdampak positif karena ada pemasukkan yang diperoleh. Sangat menguntungkan bagi kami, karena ada beberapa hotel yang tidak terima tamu Asian Games karena sisi harga. Kalau Sahid melihat volume yang masuk banyak, otomatis pendapatan akan bertambah,” ujar Vivi Herlambang, Director Business Development and Sales Marketing Sahid Hotels & Resort.

Untuk di Jakarta, Hotel Grand Sahid Jaya diisi oleh media dan tim Asian Games seperti Korea, Jepang dan negara Middle East. Sementara hotel Eminence diisi oleh para atlit beberapa negara yaitu Uzbekistan, Korea, Middle East, dan Arab.

"Tingkat okupansi 50% diisi tamu Asian Games, sementara Eminence sampai 80%. Jadi dari 600 kamar, setengahnya untuk tamu Asian Games. Sisanya korporasi dan tamu reguler yang ingin meeting,” katanya kepada KONTAN, Kamis (23/8).

Namun, Vivi menyayangkan adanya kendala tiket dan kesulitan penonton dari luar Indonesia untuk masuk dan menyaksikan Asian Games. Dia menargetkan tingkat okupansi Eminence sebulan bisa capai 90%, sementara Grand Sahid 75%.

Di sisi lain, peristiwa bencana gempa di Lombok tidak terlalu terpengaruh bagi emiten berkode saham SHID ini. Hanya saja, Sahid Resort di Gili Trawangan yang rencananya dibuka tahun ini harus mundur menjadi tahun depan.

"Tahap pembangunan sudah 70%, dan ada sedikit pengaruh dari guncangan gempa karena sedikit pecah-pecah dan harus diperbaiki temboknya. Tetapi tidak parah dan pemilik akan tetap membuka hotel,” pungkasnya.

Bertoni Rio, Senior Analyst Research Division Anugerah Sekuritas Indonesia, mengatakan, mayoritas saham hotel tidak likuid. Oleh sebab itu, dampak bencana gempa di Lombok tak berpengaruh ke bisnis.

"Prospek hotel masih stagnan. Net profit margin masih stagnan, pendapatan rata-rata turun, cash flow operation masih turun dan marketing sales harus ditingkatkan melalui offering menarik,” tandasnya.

Bertoni mengatakan, yang bisa dilakukan emiten hotel untuk meningkatkan bisnis adalah melalui penambahan fasilitas, diskon, membuat event yang menarik, kerjasama dengan berbagai instansi, serta memberi layanan antar jemput tamu dengan mobil mewah. Untuk emiten yang dapat dilirik yaitu HOME, PANR, PJAA, MINA.

“SHID kurang likuid, target harga HOME Rp 177, PANR Rp 500, PJAA Rp 1.400 dan MINA Rp 600,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×