kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Emiten-emiten ini berprospek positif ditopang pertumbuhan ekonomi


Selasa, 07 Agustus 2018 / 19:43 WIB
Emiten-emiten ini berprospek positif ditopang pertumbuhan ekonomi
ILUSTRASI. Konstruksi pembangunan gedung bertingkat


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Data pertumbuhan ekonomi yang positif sepanjang semester I-2018 dianggap mampu menjadi amunisi kuat, mendorong kinerja emiten di semester selanjutnya. Sebagaimana diketahui, kemarin Badan Pusat Statistik (BPS) merilis angka pertumbuhan ekonomi sebesar 5,27% sepanjang Januari-Juni 2018.

Analis Paramitra Alfa Sekuritas Muhammad Nafan Aji mengatakan, pertumbuhan ekonomi yang berada di atas ekspektasi, mampu jadi sumber amunisi kinerja emiten hingga akhir 2018. Beberapa sektor yang bisa menjadi andalan di antaranya, konsumsi, manufaktur, properti, infrastruktur dan konstruksi.

"Kalau sektor pertambangan dan industri dasar baiknya di hold dulu, karena sudah tumbuh kuat. Meskipun keduanya masih cenderung up trend, kalau mau masuk bisa buy on weakness," ujar Nafan kepada Kontan, Selasa (7/8).

Adapun rekomendasi untuk saham konsumsi adalah PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dengan target harga jangka menengah Rp 6.700 dan jangka panjang Rp 6.800.

Selanjutnya PT Gudang Garam Tbk (GGRM) dengan target harga Rp 83.700. Sedangkan dari sektor manufaktur ada PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) dengan target harga di akhir tahun Rp 1.530 dan PT Astra International Tbk (ASII) Rp 7.700 untuk jangka pendek dan Rp 8.500 di tahun depan.

"Sektor ini masih prospektif didukung kenaikan ekspor di sektor farmasi dan ini menjadi katalis positif," tuturnya.

Dari sektor properti ada PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) dengan target harga Rp 1.615 hingga akhir tahun, disusul PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) dengan taret harga Rp 416, PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) dengan target Rp 700 dan terakhir PT Ciputra Development Tbk (CTRA) dengan target jangka menengah Rp 1.080 dan akhir tahun Rp 1.215.

"Kinerja sektor properti sudah mulai bangkit, karena mulai terpegaruh kebijakan pelonggaran loan to value, sehingga bisa mendorong marketing sales emiten," ungkapnya.

Untuk sektor infrastruktur PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) masih direkomendasikan, dengan target harga Rp 3.890 untuk jangka pendek dan menengah, dan Rp 4.210 untuk jangka panjang hingga tahun depan.

Sementara dari sektor kontruksi ada PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) dengan target Rp 1.930, PT Waskita Karya Tbk (WSKT) dengan target harga Rp 2.680, PT Adhi Karya Tbk (ADHI) dengan target jangka pendek Rp 1.770 dan resisten keduanya di Rp 1.810, PT PP Tbk (PTPP) target harga Rp 2.220 di akhir tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×