Reporter: Dityasa H. Forddanta | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten BUMN karya mengupayakan segala cara demi mengurangi rasio utang atawa deleveraging di tengah kondisi sulit seperti saat ini. Salah satunya, dengan mengurangi proyek serah terima kunci alias turnkey.
PT PP Tbk (PTPP) misalnya. Perolehan kontrak baru dari proyek turnkey semester pertama kemarin baru sekitar Rp 1,1 triliun, turun 82% dibanding periode yang sama tahun lalu, sekitar Rp 5 triliun. "Mengurangi proyek turnkey memang menjadi salah satu strategi kami," ujar Direktur Keuangan PTPP Agus Purbianto kepada Kontan.co.id, Rabu (3/9).
Dia menambahkan, pihaknya akan membatasi perolehan kontrak baru proyek turnkey hingga akhir tahun ini maksimal Rp 2 triliun. Nilai ini setara sekitar 8% dari target total kontrak baru tahun ini, Rp 25 triliun.
Baca Juga: Likuiditas Waskita Karya (WSKT) diprediksi bakal ketat hingga akhir 2020
Manajemen PT Waskita Karya Tbk (WSKT) belum membeberkan besaran porsi proyek turnkey. Namun, Direktur Keuangan Waskita Karya Taufik Hendra Kusuma sebelumnya mengonfirmasi, utak-atik porsi proyek merupakan salah satu strategi perusahaan.
WSKT menyeimbangkan porsi kontrak proyek turnkey dengan non-turnkey. "Kami juga mengupayakan sistem pembayaran turnkey dengan progress payment," imbuh Taufik dalam keterangan resmi.
PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) bahkan tidak mengerjakan proyek turnkey tahun ini. Cuma memang, hal ini sudah dilakukan sebelum pandemi melanda.
"Untungnya, pertimbangan tersebut ternyata membawa berkah dalam kondisi ketatnya likuiditas seperti sekarang ini," terang Mahendra Vijaya, Sekretaris Perusahaan WIKA.
Baca Juga: Di dalam Negeri Tertunda, WIKA, PTPP dan WSKT Berburu Kontrak Hingga Mancanegara
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News