Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham-saham perusahaan plat merah yang tergabung dalam Indeks BUMN20 (IDX BUMN20) berada di jalur hijau, dengan mencetak kenaikan 3,34% sepanjang tahun 2023.
Memasuki tahun 2024, IDX BUMN20 masih melaju positif, naik 1,06% hingga Senin (8/1).
Head of Research Mega Capital Sekuritas (InvestasiKu) Cheril Tanuwijaya melihat, prospek IDX BUMN20 bakal terpapar oleh antisipasi pelaku pasar terhadap rilis laporan keuangan tahun buku 2023.
Kemudian, katalis berlanjut pada musim pembagian dividen yang akan membuat sejumlah saham BUMN semakin menarik.
Baca Juga: Wall Street Dibuka Beragam (8/1), Dow Terseret Saham Boeing karena Terkena Grounded
Namun, perlu diingat bahwa kinerja masing-masing emiten akan memengaruhi besaran dividen.
Dalam hal ini, Cheril memprediksi emiten pembagi dividen jumbo seperti PT Bukit Asam Tbk (PTBA) akan menyesuaikan dengan capaian kinerja dan katalis negatif dari harga batubara.
Meski begitu, Cheril menaksir IDX BUMN20 masih punya prospek apik, sejalan dengan proyeksi kinerja emiten perbankan.
Mengingat bobot saham bank di dalam indeks ini mencapai lebih dari 60%, yang ditopang oleh bank big caps PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI).
Selain rilis laporan keuangan dan musim pembagian dividen, Pemilihan Presiden (Pilpres) turut menjadi katalis penting bagi perusahaan plat merah.
Hanya saja, Kepala Riset Praus Capital Marolop Alfred Nainggolan punya catatan yang berbeda terhadap dampak Pilpres 2024 dibandingkan pesta demokrasi sebelumnya.
Pada dua Pilpres sebelumnya, gaung percepatan pembangunan memberikan sentimen yang besar terhadap BUMN infrastruktur.
Sementara pada Pilpres kali ini, sentimennya cenderung merata dan berlaku kepada pasar secara umum ketika Pilpres berlangsung secara kondusif.
Dus, efek Pilpres cenderung tidak memberikan sentimen yang signifikan secara langsung. Alfred pun menyoroti prospek saham BUMN murni dipengaruhi oleh tiga faktor. Yakni sentimen positif pasar, sentimen sektoral dan kinerja dari masing-masing emiten.
"Dalam Pilpres tahun ini, preferensi pasar untuk Paslon tertentu tidak terlalu terlihat. Sehingga prediksi kami, yang diharapkan hanya proses berjalan kondusif. Hal ini sudah mulai terlihat dari level IHSG saat ini," ungkap Alfred.
Sehingga Alfred mengingatkan agar pelaku pasar waspada, jangan sampai masuk pada euforia (over-reaction) saat Pilpres berakhir.
Saran Alfred, berhati-hati terhadap saham big caps yang sudah menyentuh all time high, karena rawan aksi profit taking. Begitu juga untuk saham BUMN.
Baca Juga: IHSG Diprediksi Lanjut Koreksi, Selasa (9/1), Cermati Rekomendasi Para Analis Ini