kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Emiten bank syariah jadi sorotan, begini prospeknya menurut analis


Senin, 01 Februari 2021 / 20:33 WIB
Emiten bank syariah jadi sorotan, begini prospeknya menurut analis
ILUSTRASI. Nasabah melakukan transaksi di outlet kantor cabang Bank Syariah Indonesia Kebun Jeruk Jakarta, Senin (1/2). ./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/01/02/2021.


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek bisnis perbankan syariah semakin cerah setelah dituntaskannya penggabungan tiga bank syariah milik BUMN menjadi PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI). Bank syariah ini resmi didirikan pada Senin (1/2) dan langsung menjadi bank syariah terbesar di Tanah Air dengan total aset menembus Rp 239,56 triliun. 

Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan, dari jumlah aset itu maka perseroan akan masuk ke dalam urutan ketujuh bank terbesar di Tanah Air. Dia juga mengatakan, BSI nantinya akan didorong menjadi bank syariah modern dengan kapitalisasi pasar terbesar di Asia bahkan dunia. 

"Ini tidak hanya sekedar penggabungan bank saja. Kami akan masuk 10 bank syariah terbesar dunia berdasarkan kapitalisasi pasar. Kami akan terus berbenah dan melayani segala lini. Dengan layanan modern dan inklusif serta tetap menjaga prinsip-prinsip keuangan syariah," ujar Hery dalam sambutannya untuk peresmian BSI di Jakarta, Senin (1/2). 

Baca Juga: Masih banyak tekanan di tahun ini, prospek LPPF dianggap kurang menarik

Dia menjanjikan transformasi ke depannya dengan penguatan layanan, sumber daya manusia (SDM), serta Teknologi Digital. Pihaknya juga menjanjikan akan fokus menyasar segmen usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) secara terintegrasi. Selain itu, BSI juga akan melayani sektor konsumer, ritel, hingga nasabah global melalui produk sukuk.

Nah, hal ini praktis memicu spekulasi pasar saham perbankan syariah yang semakin cerah. Asal tahu saja, saat ini baru ada tiga bank syariah yang sudah melantai di bursa (initial public offering/IPO). 

Ketiga bank itu antara lain PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS), BSI dengan kode emiten BRIS serta PT Bank Net Indonesia Syariah Tbk dengan kode bursa BANK yang per (1/2) resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI). 

Menurut beberapa analis yang dihubungi Kontan.co.id, ketiga bank tersebut punya potensi besar untuk mencatatkan kenaikan kinerja. Terutama dari sisi harga saham. Head of Investment PT Reswara Gian Investa Kiswoyo Adi Joe mengatakan, untuk BRIS dengan aksi korporasi terbaru dan fundamental yang kuat, akan sangat menarik kalangan investor. 

Baca Juga: Mayoritas volume penjualan komoditas ANTM menurun, simak rekomendasi sahamnya

Kiswoyo memperkirakan, dalam waktu dekat harga saham BRIS bisa saja bergerak ke level Rp 3.000 per lembar saham. Secara jangka panjang, kondisi itu juga bisa membaik bila sentimen pasar terus positif. Catatan saja, saat ini harga saham BRIS ditutup Rp 2.800 per lembar saham pada (1/2) meningkat 14,75% dari perdagangan sebelumnya. 

Sementara untuk BTPS, sejauh ini menurut Kiswoyo kinerja sahamnya cukup positif. Hanya saja, lantaran belum melaporkan kinerja tahun buku 2020, sulit untuk memperkirakan prospek bisnis BTPN Syariah ke depan secara mendalam. Adapun, harga saham BTPS ditutup Rp 3.550 pada Senin (1/2), meningkat 4,41% dari harga perdagangan sebelumnya. 



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×