Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Ruisa Khoiriyah
JAKARTA. Kondisi pasar keuangan yang masih labil akibat tersandera sentimen eksternal membuat rencana ekspansi beberapa korporasi tertunda. Salah satunya adalah rencana penerbitan obligasi PT Radiant Utama Interisco Tbk (RUIS).
Emiten ini semula berniat menerbitkan obligasi awal tahun ini. Namun, karena kondisi pasar masih berfluktuasi tajam, rencana RUIS mundur.
Misyal A. Bahwal, Sekretaris Perusahaan RUIS, menambahkan, RUIS awalnya berniat menerbitkan obligasi awal tahun ini. Namun, kondisi pasar yang masih labil membuat rencana itu tertunda. Kas internal untuk sementara menjadi andalan perseroan.
Emisi obligasi RUIS akan kemungkinan akan dilangsungkan pada kuartal III atau IV tahun ini.
"Jika dilihat dari target pendapatan dari proyek sebesar Rp 1,5 triliun, kebutuhan modal kerjanya senilai Rp 300 miliar," tuturnya.
Seperti pernah dipublikasikan sebelumnya, RUIS sejauh ini sudah mengantongi order book senilai Rp 2,7 triliun hingga tahun 2016. Sebesar Rp 1,5 triliun akan masuk dalam pos pendapatan perseroan tahun ini. Kontrak itu diperoleh dari jasa di sektor operation support, offshore, dan inspection.
Beberapa perusahaan yang menjadi klien RUIS antara lain Chevron, Total, Santos, Conoco Phillips, Petrochina, Pertamina, dan Medco Energy. Lalu, Aneka Tambang, Kangean Energy, Shell, juga Halliburton.
Saat ini, sementara rencana emisi obligasi tertunda, RUIS mengandalkan kas internal dan dana patungan dengan partner. RUIS juga mencari pendanaan perbankan. "Untuk drilling, pendanaan tidak bisa diperoleh dari kredit bank karena status masih eksplorasi," jelas Hamid.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News