kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.693.000   3.000   0,18%
  • USD/IDR 16.345   -45,00   -0,28%
  • IDX 6.598   -37,79   -0,57%
  • KOMPAS100 949   -14,20   -1,47%
  • LQ45 740   -10,51   -1,40%
  • ISSI 206   0,15   0,07%
  • IDX30 385   -5,43   -1,39%
  • IDXHIDIV20 462   -8,12   -1,73%
  • IDX80 108   -1,53   -1,40%
  • IDXV30 112   -0,99   -0,88%
  • IDXQ30 126   -1,85   -1,44%

Emerging Markets: Saham Turun di Tengah Kekhawatiran Deflasi China, Fokus ke Tarif AS


Senin, 10 Maret 2025 / 17:10 WIB
Emerging Markets: Saham Turun di Tengah Kekhawatiran Deflasi China, Fokus ke Tarif AS
ILUSTRASI. Pedestrians stand in front of an electric board displaying the Nikkei stock average outside a brokerage in Tokyo, Japan, July 11, 2024. REUTERS/Kim Kyung-Hoon


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Pasar saham negara berkembang melemah pada Senin (10/3), dengan saham China dan Hong Kong tertekan oleh kekhawatiran deflasi.

Sementara sebagian besar mata uang turun di tengah fokus pada kebijakan tarif Amerika Serikat.

Indeks MSCI untuk saham pasar berkembang turun 1,1% pada pukul 08:50 GMT, dengan saham unggulan China turun 0,4% dan indeks utama Hong Kong anjlok 1,9%.

Tekanan di pasar semakin meningkat setelah data menunjukkan indeks harga konsumen (CPI) China mengalami penurunan paling tajam dalam 13 bulan pada Februari, sementara deflasi harga produsen masih berlanjut.

"Penurunan tajam ini disebabkan oleh distorsi akibat liburan dan diperkirakan akan mereda dalam beberapa waktu ke depan. Harga kemungkinan mulai stabil," tulis analis Citi dalam catatan risetnya.

Baca Juga: IHSG Melemah 0,57% ke 6.598 pada Senin (10/3), INCO, ANTM, MDKA Top Losers LQ45

Mereka menambahkan bahwa pemulihan permintaan domestik dapat menjadi kunci dalam menstabilkan inflasi.

Namun, "pemulihan signifikan dalam kepercayaan konsumen mungkin masih memerlukan beberapa bulan, tergantung pada stabilisasi sektor properti."

Pemerintah China pekan lalu berjanji akan meningkatkan upaya untuk mendorong konsumsi di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan dengan AS.

Mata Uang Pasar Berkembang Melemah

Indeks mata uang pasar berkembang juga turun 0,3%, dengan yuan China melemah 0,3% dalam perdagangan luar negeri.

Di Eropa Tengah dan Timur, mata uang melemah terhadap euro, dengan zloty Polandia turun sekitar 0,2%.

Bank sentral Polandia dijadwalkan mengumumkan keputusan kebijakan moneter pada pekan ini.

Sementara itu, di Rumania, otoritas pemilu melarang calon presiden dari kelompok sayap kanan pro-Rusia, Calin Georgescu, untuk mengikuti pemilihan ulang pada Mei mendatang.

Baca Juga: Bursa Asia Dibuka Bervariasi di Pagi Ini (10/3), Pasar Menanti Data China

Rand Afrika Selatan Turun, Fokus pada Pidato Anggaran

Di Afrika, rand Afrika Selatan melemah 0,6% terhadap dolar AS menjelang pidato anggaran nasional yang dijadwalkan minggu ini.

Pidato anggaran sebelumnya sempat ditunda karena perdebatan dalam pemerintahan koalisi mengenai rencana kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) sebesar dua poin persentase.

Tarif AS dan Risiko Resesi

Di AS, investor masih mengamati potensi perlambatan ekonomi. Presiden Donald Trump menolak untuk berspekulasi apakah AS akan menghadapi resesi, meskipun kebijakan tarifnya telah memicu volatilitas pasar.

Trump baru-baru ini menangguhkan tarif 25% terhadap barang Kanada dan Meksiko, yang sebelumnya mulai berlaku pada 4 Maret, setelah sebelumnya menundanya selama satu bulan sejak awal tahun ini.

Investor kini menanti laporan inflasi konsumen AS yang akan dirilis pada 12 Maret, yang dapat memberikan petunjuk terkait kebijakan suku bunga The Fed.

Menurut data LSEG, pelaku pasar saat ini memperkirakan tiga kali pemotongan suku bunga masing-masing 25 basis poin hingga akhir tahun, dibandingkan dengan perkiraan awal sebanyak dua kali pemotongan di awal 2025.

Selanjutnya: Promo PSM Alfamart 8-15 Maret 2025, Promo Kurma Diskon hingga Rp 39.910

Menarik Dibaca: Promo PSM Alfamart 8-15 Maret 2025, Promo Kurma Diskon hingga Rp 39.910

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×