kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.834   -94,00   -0,60%
  • IDX 7.456   -36,12   -0,48%
  • KOMPAS100 1.155   -4,46   -0,38%
  • LQ45 915   -5,13   -0,56%
  • ISSI 226   -0,31   -0,14%
  • IDX30 472   -2,63   -0,55%
  • IDXHIDIV20 569   -3,89   -0,68%
  • IDX80 132   -0,47   -0,35%
  • IDXV30 140   -0,44   -0,31%
  • IDXQ30 157   -0,93   -0,59%

Emas terangkat spekulasi kelanjutan stimulus AS


Senin, 12 November 2012 / 07:27 WIB
Emas terangkat spekulasi kelanjutan stimulus AS
ILUSTRASI. Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengatakan, wabah virus corona varian Delta belum mencapai puncaknya.


Reporter: Noor Muhammad Falih, Agung Jatmiko | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Harga emas menanjak. Spekulasi Amerika Serikat (AS) akan melanjutkan stimulus moneter seiring kembali terpilihnya Barack Obama sebagai orang nomor satu di AS, meningkatkan permintaan emas.

Kontrak emas untuk pengiriman Desember 2012, di Bursa Comex, Jumat (9/11) menguat 0,23% menjadi US$ 1.730,90 per ons troi ketimbang harga sehari sebelumnya. Selama sepekan lalu, harga emas telah naik 2,79%.

Para pelaku pasar yakin program quantitative easing tahap ketiga (QE3) masih akan berlanjut. Saat ini, pemerintahan Obama sedang bernegosiasi dengan Kongres  AS terkait rencana pengetatan anggaran dan kenaikan pajak. Kongres menilai, langkah ini berpotensi menimbulkan jurang fiskal di AS.

“Para investor membeli emas sebagai pelindung nilai terhadap ketidakpastian seputar program pajak dan masalah jurang fiskal,” kata Michael Smith, Presiden T&K Futures & Options seperti dikutip Bloomberg.

Analis Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra, mengatakan, jika pengetatan anggaran terlaksana, maka pada semester satu 2013, AS akan berpotensi mengalami resesi ekonomi. Pasalnya, beberapa pihak menilai program pengetatan anggaran akan menghambat perluasan lapangan kerja. “Pertumbuhan ekonomi AS terancam minus di 2013,” ungkap Ariston.

Analis Investa Saran Mandiri, Kiswoyo Adi Joe, bilang, program stimulus yang dijalankan oleh beberapa negara maju seperti Jepang, China dan negara-negara Eropa membuat masyarakat masing-masing negara kebanjiran uang. “Likuiditas yang berlimpah salah satunya dialirkan untuk membeli emas sebagai sarana investasi,” ungkap Kiswoyo, Minggu (11/11).

Selain itu, permintaan emas dari India pada kuartal-IV yang diprediksi meningkat sebesar 15%, menjadi faktor  lain pengangkat harga emas.
Meski secara teknikal, Ariston melihat, harga emas cenderung bearish. Indikator moving average convergence divergence (MACD) memperlihatkan, harga masih bergerak di bawah moving average 200. Relative strength index (RSI) dan stochastic pun mengonfirmasi pelemahan harga emas. 

Proyeksi Ariston, harga emas sepekan bergerak di kisaran US$ 1.712 – US$ 1.780 per ons troi. Sedang Kiswoyo memprediksi, harga emas relatif menguat di rentang US$ 1.700 - US$ 1.775 per ons troi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×