kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Emas sulit capai US$ 1.900 sampai akhir tahun


Jumat, 13 Juli 2012 / 00:26 WIB
Emas sulit capai US$ 1.900 sampai akhir tahun
ILUSTRASI. PLTP Wayang Windu Star Energy Geothermal di Desa Margamukti, Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (22/4/2021).


Reporter: Harry Febrian | Editor: Avanty Nurdiana

JAKARTA. Harapan datangnya guyuran dana segar dari stimulus Amerika Serikat tahap tiga pupus. Ini membuat harga emas pun layu. Meski begitu, Eric Sprott, pemilik Sprott Inc menduga harga emas akhir tahun masih bisa memecahkan rekor tertinggi. Sedang analis lainnya menduga harga emas masih dalam tren melandai.

Harga emas di bursa New York turun 0,69% ke US$ 1.564,8 per troi ons dari hari sebelumnya. Harga emas pengiriman Agustus 2012 ini adalah level terendah sejak 21 Juni.

Rilis memo rapat Federal Open Market Commitee (FOMC) pada 19-20 Juni lalu menunjukkan, para pembuat kebijakan melihat pelonggaran lebih lanjut tergolong beresiko. "Kondisi dollar sedang kuat, tidak ada tanda stimulus lanjutan dari The Fed. Alhasil, emas tidak menunjukkan kemungkinan menjadi safe haven," kata David Govett, Head of Precious Metals Marex Spectron seperti dikutip Bloomberg.

Emas ke US$ 1.900

Meski begitu, Eric Sprott, Founder sekaligus Chairman dari manajer investasi Sprott Inc yang investasi utamanya emas, perak dan logam mulia lainnya yakin emas masih akan terus naik. Sprott menjadi sorotan karena prediksi dinilai akurat.

Sprott pernah mengatakan harga emas bisa melonjak ke US$ 2.000 pada 2011. Realitanya, emas berhasil menyentuh level tertinggi sepanjang masanya di 6 September, di harga US$1.923,70. Ia mengatakan saham perbankan akan roboh tahun 2008 dan benar terjadi.

"Saya tidak bisa membayangkan permintaan emas akan turun," kata Sprott seperti dikutip Bloomberg. Ia menduga harga emas akan menuju level tertinggi baru sebelum akhir tahun. Dia menduga harga emas akan naik 22% dari penutupan hari Rabu (11/7) US$ 1.575,70. Artinya harga emas akan di US$ 1.922,35 per troi ons.

Namun banyak analis yang menyangsikan itu akan terjadi. Pawel Rajszel, analis Veritas Investmen Research bilang produksi emas yang meningkat akan berakhir negatif pada harga jual. Survei Bloomberg 23 analis di kuartal tiga dan empat, masing-masing US$ 1.721 dan US$ 1.802.

Analis Nine Stars Futures, Iwan Cahyo, pun sama. Dia menduga sangat sulit jika emas bisa menembus level US$ 1.900. "Ada kecenderungan harga bertahan dan tidak terlalu bergerak tinggi. Akhir tahun tertinggi mungkin di level US$ 1.800," kata Iwan. Kondisi Eropa yang belum selesai dan kontraksi ekonomi global membuat emas makin sulit naik. Iwan menduga harga emas dalam jangka sebulan akan berada di US$ 1.500 - US$ 1.620.

Kepala Analis Askap Futures, Suluh wicaksono, pun menduga harga emas mungkin hanya akan naik ke US$ 1.700 dan sulit mengarah ke US$ 1.900 per troi ons.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×