Reporter: Dina Farisah, Anna Marie Happy | Editor: Avanty Nurdiana
JAKARTA. Perdagangan kontrak emas di Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) dan Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX) meningkat. Transaksi meningkat terpicu tren penguatan emas selama September. Kenaikan volume transaksinya mencapai dua kali lipat.
Direktur Bursa Berjangka Jakarta, Roy Sembel menuturkan, transaksi harian emas di BBJ cenderung ramai setelah kenaikan harga. Volume transaksi rata-rata naik dari 10.000 lot menjadi belasan ribu lot per hari selama tiga bulan terakhir. Volume transaksi harian juga sempat menembus 25.000 lot per hari.
Kontrak emas menjadi pilihan favorit para pedagang (trader). BBJ memperdagangkan tiga jenis kontrak multilateral untuk emas. Masing-masing adalah kontrak emas berbasis dollar dalam satuan ons troi, kontrak emas berbasis rupiah dalam satuan gram dan kontrak indeks emas.
Tiga kontrak multilateral emas itu paling populer di BBJ dibandingkan kontrak komoditas lain, seperti kakao dan olein. Kontrak kedua komoditas itu menempati urutan kedua dan ketiga yang paling laris di BBJ. Untuk kontrak bilateral, emas mencapai 50% dari keseluruhan transaksi di BBJ.
Terimbas harga
Kepala Bagian Pengembangan Produk ICDX, Retno Manuputty pun mengaku, ada kenaikan transaksi akibat kenaikan harga emas yang terjadi belakangan ini. "Kenaikan itu pasti. Namun tidak signifikan," jelas dia, Selasa (25/9).
Retno menduga, pasar tidak terlalu agresif karena telah memasuki akhir tahun. Dia menduga, pelaku pasar sudah tidak fokus lagi ke pergerakan harga emas, dan telah merencanakan liburan.
Kenaikan harga emas, menurut Retno, justru mendorong pemodal menjual kontrak emas yang ada di portofolionya. Pemodal baru kembali berinvestasi, ketika harga mulai stabil.
Di luar emas, komoditas yang laris diperdagangkan di ICDX adalah kontrak minyak sawit mentah alias crude palm oil (CPO). Retno berpendapat, pilihan pelaku pasar terhadap emas semata-mata untuk investasi. Sementara pilihan CPO didasarkan harga yang lebih fluktuatif.
Ariston Tjendra, Head of Research and Analysis PT Monex Investindo Futures menuturkan, tren transaksi emas di bursa berjangka masih positif. Ia beralasan, volume transaksi kontrak berjangka tidak terpengaruh naik atau turunnya harga. Semakin fluktuatif harga, kontrak berjangka semakin ramai.
Transaksi emas di bursa lokal, menurut Juni Sutikno, Analis Philip Futures, cukup menarik. Kontrak emas di BBJ secara volume dan jumlah anggota memang lebih besar. Sebab, BBJ sudah lama berdiri dan disertai fasilitas yang mampu menarik investor.
Transaksi multilateral juga memberi keuntungan lebih karena tidak membutuhkan modal besar. Berbeda dengan kontrak fisik yang membutuhkan dana besar untuk membeli emas fisik. Juni mengingatkan, risiko transaksi di multilateral jauh lebih besar.
Berbeda saat berinvestasi di emas fisik yang cenderung aman. Namun, keuntungan yang diraih lebih sedikit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News