Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah perlambatan ekonomi global dan situasi politik yang menghangat di dalam negeri, banyak investor dan perusahaan memilik menaruh dana mereka di investasi safe heven seperti emas. Komoditas emas diyakini menjadi produk derivatif primadona di tahun ini.
PT Rifan Financindo Berjangka (RFB) misalnya, menilai emas merupakan salah satu produk yang diminati untuk transaksi bilateral. Porsi investasinya di RFB mencapai 95%.
Chief Business Officer PT Rifan Financindo Berjangka (RFB) Teddy Prasetya mengatakan, pada 2019 emas akan menjadi andalan perseroan. Karena emas dinilai mampu meningkatkan volume transaksi bilateral maupun multilateral. Ia menambahkan harapan dan peluang terbuka untuk pasar perdagangan berjangka komoditi tahun ini.
"Yang jelas fokus strategi kami tetap sama, yaitu mengedukasi masyarakat seluas-luasnya agar semakin banyak yang memahami dan meyakini pilihan berinvestasi di Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK). Dan berinovasi merancang aneka produk investasi yang mampu memenuhi kebutuhan nasabah dan pasar," tuturnya di Investment Outlook, Ritz Carlton, Jakarta, Jumat (25/1).
Rifan Financindo Berjangka berharap, total volume transaksi tahun 2019 menembus 1,5 juta lot yang terdiri dari 1,1 juta lot untuk transaksi bilateral dan 400.000 lot untuk transaksi multilateral.
Menurut Teddy, realisasi angka tersebut didukung dengan pengembangan infrastruktur dan ekspansi sumber daya manusia. Serta penambahan jumlah dan skill marketing di setiap cabang.
Saat ini RFB sudah memiliki 10 kantor yang tersebar di Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Solo, Medan, Pekanbaru, Palembang dan Yogyakarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News