kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45908,54   -10,97   -1.19%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Emas Mengawali Tahun Baru Dengan Tekanan Oleh Penguatan Dolar AS


Rabu, 03 Januari 2024 / 06:45 WIB
Emas Mengawali Tahun Baru Dengan Tekanan Oleh Penguatan Dolar AS
ILUSTRASI. Rabu (3/1) pukul 6.39 WIB, harga emas spot berada di US$ 2.059,03 per ons troi.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas bergerak tipis-tipis di tahun baru ini. Harga emas menghadapi tekanan penguatan dolar Amerika Serikat (AS), tetapi tetap bertahan di tengah ekspektasi Federal Reserve akan memangkas suku bunga tahun ini.

Rabu (3/1) pukul 6.39 WIB, harga emas spot berada di US$ 2.059,03 per ons troi. Harga emas spot hanya naik tipis dari penutupan perdagangan kemarin di US$ 2.058,96 per ons troi setelah kemarin turun 0,19%.

Sedangkan harga emas kontrak Februari 2024 di Commodity Exchange pagi ini melemah 0,26% ke US$ 2.067,90 per ons troi. Kemarin, harga emas berjangka AS ini menguat tipis 0,08%.

Indeks dolar naik 0,8% yang merupakan kenaikan harian terbesar sejak Juli. Penguatan nilai tukar dolar AS didukung oleh imbal hasil AS yang lebih tinggi, membuat emas batangan yang dihargakan dalam dolar lebih mahal bagi pembeli luar negeri.

"Namun kemungkinan eskalasi di Laut Merah membuat harga emas tetap terdukung," kata Daniel Pavilonis, ahli strategi pasar senior di RJO Futures kepada Reuters.

Baca Juga: Emas Akan Tetap Jadi Pilihan Safe Haven di 2024, Ini Sejumlah Faktor Penyebabnya

Harga emas melonjak 13% pada tahun 2023 yang merupakan kenaikan tahunan pertama sejak tahun 2020. Harga emas diperkirakan akan mencapai rekor tertinggi pada tahun 2024. Suku bunga yang lebih rendah mengurangi opportunity cost dari memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.

“Ketika kita melihat seberapa besar kenaikan harga emas yang diperoleh dari ekspektasi penurunan suku bunga pada tahun 2023, kita bisa melihat kenaikan yang signifikan pada tahun 2024 ketika bank sentral benar-benar mulai melonggarkan kebijakan mereka,” kata Fawad Razaqzada, analis pasar di City Index. Dia menambahkan bahwa waktu sebenarnya dan tingkat penurunan suku bunga akan bergantung pada data yang masuk.

Minggu ini, perhatian pasar tertuju pada risalah rapat The Fed terakhir yang dijadwalkan rilis pada hari Kamis. Data lowongan pekerjaan AS dan data non-farm payrolls bulan Desember, yang keduanya akan dirilis pada hari Jumat, juga akan dipantau dengan cermat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×