Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kuartal III-2020 baru saja berakhir. Di tahun yang penuh ketidakpastian ini, investasi pun menjadi hal yang sulit ditebak. Lantas, instrumen investasi apa yang mencatatkan cuan paling tinggi sepanjang sejak awal tahun hingga akhir kuartal III-2020?
Ternyata emas masih menjadi instrumen yang menghasilkan cuan paling menggiurkan sepanjang sembilan bulan terakhir. Emas spot berhasil menjadi yang tertinggi setelah memiliki imbal hasil sebesar 24,29%. Kemudian disusul dengan emas berjangka dan emas keluaran PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang masing-masing memiliki imbal hasil 22,24% dan 17,64%.
Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf menyebut, logam mulia emas mencatat kinerja yang cukup positif sepanjang tahun ini, meski penguatannya mulai terkikis di September setelah mencatatkan penurunan bulanan terbesar dalam empat tahun terakhir. Alwi menerangkan, sebagai safe haven emas menjadi instrumen paling menarik di tengah ketidakpastian politik ekonomi dan global.
Alwi mengatakan, krisis Covid-19 telah memaksa bank sentral menggelontorkan stimulus triliunan dolar AS dan memangkas suku bunga hingga mendekati nol persen. "Hal ini membuat imbal hasil dari aset berbunga menjadi kurang menarik, sehingga mereka mencari alternatif investasi, yang juga berperan sebagai safe haven di tengah krisis virus corona," terang Alwi kepada Kontan.co.id, Jumat (2/10).
Baca Juga: Sore ini, harga emas spot ada di level US$ 1.907 per ons troi
Selain itu, Alwi menilai ketidakpastian politik menjelang pemilu AS semakin mengangkat pamor emas sebagai safe haven. Oleh sebab itu, dia memperkirakan kemilau emas masih punya peluang untuk berlanjut pada sisa akhir tahun ini.
Meski begitu, harus diwaspadai bahwa upaya-upaya pemerintah dunia untuk mendatangkan vaksin, bisa mengikis permintaan safe haven. Beberapa negara pasalnya sudah menyatakan bahwa akhir tahun akan hadir vaksin di pasar.
Alwi mengatakan, hal ini mungkin bisa menahan kenaikan emas. Jadi untuk akhir tahun, mungkin emas masih menjanjikan karena masih banyaknya ketidakpastian di pasar.
"Namun menjelang awal tahun, ketika vaksin sudah ada dan ekonomi global mulai membaik, mata uang dengan imbal hasil yang lebih kemungkinan akan dilirik, dalam hal ini rupiah bisa menjadi alternatif investasi,” pungkas Alwi.
Baca Juga: Harga minyak anjlok 2% usai Donald Trump dinyatakan positif Covid-19
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News