Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Meski tipis, koreksi harga emas masih terus berlanjut. Beban dari penantian sajian data ekonomi Amerika Serikat (AS) selanjutnya terus membayangi pergerakan harga emas hari ini.
Mengutip Bloomberg, Kamis (22/12) pukul 17.46 WIB, harga emas kontrak pengiriman Februari 2017 di Commodity Exchange tergelincir 0,08% di level US$ 1.132,30 per ons troi dibanding hari sebelumnya.
“Emas cenderung bergerak sideways dan mendekati level rendahnya,” kata Ric Spooner, Chief Market Analyst CMC Markets seperti dikutip dari Bloomberg. Saat ini harga emas bergerak di kisaran level terendahnya selama 10 bulan terakhir.
Beban terbesar datang dari penantian pasar akan rilisnya data GDP AS kuartal tiga 2016 yang diduga tumbuh dari 3,2% menjadi 3,3%. Walau memang emas punya daya tahan akibat profit taking yang dilakukan pasar sembari wait and see data ekonomi AS lanjutan.
Ini terlihat dari koreksi indeks USD hingga pukul 17.30 WIB sebesar 0,20% di level 102,81 dibanding hari sebelumnya.
“Kalau terjadi kenaikan harga emas itu terjadi karena koreksi yang dialami USD. Karena memang saat ini emas tidak punya momentum naik selain dari mengikuti arah pergerakan USD,” kata Spooner.
Rentang pergerakan yang sempit imbas dari aksi wait and see pelaku pasar sampai rilisnya data ekonomi AS nanti malam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News