Reporter: Dimas Andi | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Harga emas dunia kembali mencetak rekor baru. Namun, di tengah tren penguatan ini, para analis mengingatkan investor agar tetap berhati-hati, meskipun prospek jangka panjangnya masih positif.
Mengutip Bloomberg, harga emas dunia pada Rabu (8/10/2025) pukul 13.20 WIB berada di level US$ 4.033,52 per ons troi, naik 1,2% dibandingkan hari sebelumnya.
Tak hanya emas global, harga logam mulia Antam juga menunjukkan tren menguat. Pada hari yang sama, harga emas Antam naik Rp 12.000 menjadi Rp 2.238.120 per gram, sedangkan harga buyback turut naik Rp 12.000 ke level Rp 2.296.000 per gram.
Permintaan dari Bank Sentral Dorong Lonjakan Harga
Menurut Analis Mata Uang Doo Financial Futures, Lukman Leong, lonjakan harga emas ditopang oleh permintaan tinggi dari bank-bank sentral dunia, terutama China.
Faktor lain yang ikut memperkuat tren ini adalah ketidakpastian ekonomi dan geopolitik global dalam beberapa waktu terakhir.
“Tren ini masih akan berlanjut dan menjadi bagian dari proses yang panjang,” ujar dia, Kamis (8/10/2025).
Baca Juga: Tabel Harga Emas Antam 8 Okt 2025 - Semua Ukuran Naik 0,5% Sehari
Lukman memperkirakan hingga akhir tahun 2025, harga emas akan bertahan di kisaran US$ 4.000 per ons troi dengan potensi kenaikan tambahan sekitar 5%.
Sementara itu, harga emas Antam juga berpeluang menanjak hingga mencapai Rp 2,4 juta per gram.
Untuk jangka menengah, Lukman bahkan memproyeksikan harga emas dunia bisa menembus US$ 5.000 per ons troi pada tahun depan.
Strategi Investasi: Akumulasi Bertahap
Meski prospek emas masih menjanjikan, Lukman mengingatkan investor agar tetap waspada terhadap potensi koreksi harga.
“Sebab, koreksi ini bukan hal yang pasti. Idealnya, investor mesti terus mengakumulasi walau harga tidak turun,” imbuh dia.
Ia menyarankan strategi dollar cost averaging (DCA) atau membeli emas secara bertahap di berbagai level harga, baik saat harga naik maupun terkoreksi.
Tonton: World Gold Council Sebut BI Jual Cadangan Emas 11 Ton. Benarkah?
Menurutnya, strategi ini bisa membantu investor mengurangi risiko membeli di harga puncak dan tidak ketinggalan momentum ketika tren bullish berlanjut.
Selanjutnya: Rupiah Berpotensi Tembus Rp 16.600 pada Kamis (9/10), Ini Penyebabnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News