kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   12.000   0,83%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

ELSA targetkan pendapatan naik 31% menjadi Rp 5,5 triliun di 2011


Rabu, 16 Maret 2011 / 15:48 WIB
ELSA targetkan pendapatan naik 31% menjadi Rp 5,5 triliun di 2011
ILUSTRASI. Layar perdagangan saham Bursa Efek Indonesia


Reporter: Dupla Kartini | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Meski mengalami penurunan laba bersih di tahun lalu, PT Elnusa Tbk (ELSA) tetap optimistis akan kinerja tahun ini.

Tahun ini, ELSA menargetkan pendapatannya bisa mencapai Rp 5,5 triliun, atau naik 31% dari tahun lalu. Di 2010, perseroan masih membukukan kenaikan pendapatan sebesar 14,98% menjadi Rp 4,21 triliun.

Perseroan memproyeksikan kenaikan pendapatan usaha akan tetap ditopang dari kenaikan pendapatan bisnis inti perseroan, yaitu jasa hulu yang terkait dengan kegiatan energi, khususnya sektor migas.

Direktur Utama ELSA Suharyanto dalam keterbukaan informasi BEI menyebut, perseroan terus berupaya menciptakan tren pertumbuhan positif dari sisi pendapatan usaha dan profitabiltas di tahun ini. Dia bilang, untuk menghadapi naiknya permintaan jasa hulu migas, perseroan telah melakukan pengembangan usaha yang cukup agresif.

"Seperti melakukan kemitraan strategis dengan perusahaan seismik terkemuka untuk mewujudkan dioperasikannya kapal seismik," ujarnya.

Suharyanto mengakui, tahun lalu penuh tantangan bagi perseroan. Namun, dari kinerja 2010 itu, ELSA belajar supaya tahun ini bisa meningkatkan fokus pada deployment untuk realisasi proyek. Selain itu, meningkatkan pengawasan pelaksanaan investasi, pergerakan dan utilisasi alat, serta peningkatan project management dan pengelolaan resiko.

"Cukup banyak perbaikan yang telah dan akan dilakukan perseroan untuk menurunkan beban pokok pendapatan usaha (HPP) yang masih tinggi," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×