kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Elnusa (ELSA) Bidik Pendapatan Rp 8 Triliun di Tahun 2022, Berikut Strateginya


Kamis, 03 Februari 2022 / 20:21 WIB
Elnusa (ELSA) Bidik Pendapatan Rp 8 Triliun di Tahun 2022, Berikut Strateginya
ILUSTRASI. Gedung kantor PT Elnusa Tbk?di Jakarta Selatan.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Elnusa Tbk (ELSA) menargetkan pendapatan secara konsolidasi bisa menembus Rp 8 triliun sepanjang tahun 2022. Emiten yang memiliki fokus bisnis di sektor jasa hulu minyak dan gas (migas) ini gencar menggaet kontrak anyar sembari menggelar cost efficiency.

Manager of Corporate Communications PT Elnusa Tbk Amibirama Yudhananda mengungkapkan, target pendapatan konsolidasi senilai Rp 8 triliun itu telah mempertimbangkan kondisi perekonomian dan sektor hulu migas. ELSA terus berupaya mendapatkan kontrak baru pada lini bisnis engineering, procurement, construction-operation and maintenance (EPC-OM), seismic, oil field services, jasa penunjang dan jasa distribusi Migas.

"Ada beberapa kontrak yang carry over 2021 dan 2022," kata Amibirama saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (3/2).

Secara eksternal, ELSA bakal meningkatkan perolehan kontrak di blok-blok baru yang dialihkan ke Pertamina Group. Sedangkan di sektor hilir, ELSA akan meningkatkan pendapatan berulang (recurring income) melalui investasi berbasis infrastruktur dengan sistem built operate transfer (BOT).

Sementara itu, secara internal ELSA melakukan strategi cost efficiency dan selektif terhadap pemilihan proyek. Adapun untuk memperkuat bisnis inti dalam mengoptimalkan stategi bisnis korporasi secara berkelanjutan, pada tahun ini ELSA mengalokasikan belanja modal (capex) sebesar Rp 700 miliar.

Baca Juga: Harga Komoditas Energi Merangkak Naik, Analis Rekomendasikan Saham-Saham Ini

Dengan capex tersebut, pada jasa hulu migas, ELSA berencana melakukan investasi peralatan pendukung produksi migas untuk pekerjaan drilling fluid services, well services dan juga seismic survey services di wilayah Indonesia.

Sementara pada jasa penunjang migas akan dialokasikan untuk penambahan utility vessel yang mendukung dalam pengeboran migas, serta menyiapkan peralatan pendukung fabrikasi migas serta teknologi informasi pendukung migas.

Di sisi lain, harga minyak dunia kembali mendidih. Kemarin, harga minyak brent kontrak April 2022 di ICE Futures ditutup menguat 0,35% ke US$ 89,47 per barel.

Sebagai perusahaan jasa migas, Amibirama menyebut bahwa dinamika kenaikan harga minyak ini belum berdampak secara langsung kepada harga jasa ELSA yang diberikan kepada perusahaan Migas atau Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS).

Kendati begitu, ELSA berharap kenaikan harga minyak dunia akan bisa mendorong realisasi anggaran perusahaan migas dalam melakukan eksplorasi penemuan cadangan migas baru dan perawatan fasilitas migas. "Momentum ini bagi ELSA merupakan penguatan optimisme dan harapan," jelas Amibirama.

 

Equity Analyst Kanaka Hita Solvera William Wibowo menilai kenaikan harga minyak berpotensi membawa keuntungan untuk emiten-emiten berbasis produksi minyak, termasuk emiten penyokongnya.

Apalagi, pertemuan OPEC+ pada 2 Februari lalu juga tidak memutuskan untuk menaikkan supply global sehingga ada potensi ke depannya harga minyak dunia akan tetap naik. Kenaikan ini juga dipicu oleh ketidakstabilan situasi geopolitik Rusia dan Ukrania.

"Untuk pergerakan harga saham cenderung bisa membawa kenaikkan signifikan meningat harga komoditas berdampak cukup besar ke pergerakan harga saham," ujar William kepada Kontan.co.id, Kamis (3/2).

William merekomendasikan buy untuk ELSA dengan level support di Rp 250 dan target harga antara Rp 340 - Rp 350.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×