Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD) membukukan kinerja solid pada kuartal I-2025.
Emiten produsen furnitur dan komponen bangunan ini mencetak pendapatan sebesar Rp 773,5 miliar, tumbuh 20,6% secara tahunan (YoY) dibandingkan periode sama tahun lalu senilai Rp 636 miliar.
Pertumbuhan ini terutama ditopang oleh peningkatan ekspor sebesar 20,9% YoY. Penjualan komponen bangunan (building component) bahkan melesat 63,8% YoY dan berhasil mengimbangi penurunan sementara pada segmen furnitur.
Baca Juga: Andalkan Ekspor ke AS, Integra Indocabinet (WOOD) Bidik Kenaikan Penjualan 25%
WOOD menyebutkan, lonjakan permintaan dari pasar perumahan Amerika Serikat menjadi motor utama kinerja ekspor.
Permintaan meningkat seiring maraknya proyek pembangunan dan renovasi rumah di Negeri Paman Sam.
“Produk-produk WOOD di segmen building component yang berkualitas tinggi dan terpercaya telah memposisikan WOOD sebagai mitra utama kontraktor properti di AS,” tulis manajemen dalam keterangannya, Selasa (6/5).
Dari sisi bottom line, WOOD mencetak laba bersih Rp 48,4 miliar di kuartal I-2025, naik 19,5% YoY dibandingkan laba bersih tahun lalu senilai Rp 40,4 miliar.
Meski kontribusi komponen bangunan yang margin-nya lebih rendah meningkat, WOOD tetap mampu menjaga efisiensi operasional dan mengendalikan biaya secara optimal.
Manajemen menyampaikan, pertumbuhan ekspor dan efisiensi biaya yang terjaga membuat perseroan percaya diri untuk mempertahankan tingkat profitabilitas di tengah dinamika pasar.
Baca Juga: Ditopang Ekspor, Penjualan &Laba Integra Indocabinet (WOOD) Melesat di Kuartal I-2025
Untuk prospek tahun ini, WOOD optimistis bisa memaksimalkan momentum positif dari pasar properti AS yang diprediksi terus bertumbuh stabil.
Penurunan suku bunga serta potensi tarif AS terhadap kayu dari Kanada dan Meksiko diperkirakan akan mendorong permintaan terhadap alternatif pemasok seperti Indonesia.
WOOD juga memastikan bahwa segmen building component, yang menjadi penyumbang utama pendapatan, tidak terdampak dari rencana pengenaan tarif timbal balik AS sebesar 32% atas produk Indonesia yang semula akan diberlakukan mulai April 2025.
Selain memperkuat pasar utama di AS, WOOD juga memperluas ekspansi global melalui diversifikasi pasar. Perseroan menggandeng mitra strategis asal China untuk meluncurkan produk outdoor furniture berbahan aluminium serta flooring untuk pasar Eropa.
WOOD juga terus mengoptimalkan lini produksi plywood untuk meningkatkan efisiensi rantai pasok.
Baca Juga: Integra Indocabinet Bakal Ekspor Produk Flooring ke Eropa dan Timur Tengah Tahun Ini
Tak hanya itu, WOOD mulai merambah sektor karbon kredit di Indonesia. Perseroan memanfaatkan konsesi kehutanan yang dimiliki untuk mengembangkan proyek berbasis Forestry and Other Land Use (FOLU).
Dengan regulasi perdagangan karbon internasional untuk proyek FOLU yang akan berlaku dalam waktu dekat, WOOD berada dalam posisi strategis untuk menciptakan sumber pendapatan berulang baru sekaligus memperkuat komitmen terhadap prinsip keberlanjutan.
Selanjutnya: Promo Pizza Hut Online Setiap Hari Rabu, Dapatkan Quartza Harga Spesial
Menarik Dibaca: Konklaf Vatikan akan Pilih Paus Baru, Dunia Tunggu Asap Putih
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
