Reporter: Dupla Kartini, Bloomberg | Editor: Dupla Kartini
KUALA LUMPUR. Setelah sempat melesat hingga perdagangan siang tadi, harga minyak sawit atau crude palm oil (CPO) justru terkoreksi menjelang sore ini. Kontrak CPO untuk pengiriman Juli di Malaysian Derivatives Exchange (MDE) turun 0,2% ke RM 3.364 atau setara US$ 1.124,14 per ton, pada pukul 15.06 WIB.
Koreksi minyak sawit terjadi karena kekhawatiran turunnya ekspor dari Malaysia. Sementara, naiknya produksi diperkirakan bakal menggenjot stok minyak sawit Malaysia.
Interfek menyebut, ekspor CPO Malaysia turun 7,7% menjadi 865.593 ton pada 25 hari pertama di bulan ini, dibanding periode yang sama Maret. Sementara, jumlah produksi Malaysia diperkirakan meningkat 29,4% menjadi 1,42 juat ton pada Maret lalu. Ini kenaikan terbesarnya sejak Juni 1999.
Cadangan CPO Malaysia tercatat naik 9% menjadi 1,61 juta ton per Maret lalu. Jumlah tersebut yang tertinggi sejak Desember 2010. Sementara, Oil World menyebut, produksi CPO global mungkin akan meningkat 6,6% menjadi 48,6 juta ton di tahun ini.
Analis ECM Libra Sdn. Arhnue Tan menilai, penurunan ekspor bersamaan dengan kenaikan angka produksi akan menambah tingginya cadangan Malaysia. "Dan itu akan menambah tekanan pada harga minyak sawit," katanya, hari ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News