kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.321.000   -16.000   -0,68%
  • USD/IDR 16.675   65,00   0,39%
  • IDX 8.274   121,80   1,49%
  • KOMPAS100 1.150   20,83   1,85%
  • LQ45 828   21,81   2,70%
  • ISSI 292   3,80   1,32%
  • IDX30 433   11,22   2,66%
  • IDXHIDIV20 495   13,50   2,81%
  • IDX80 128   2,92   2,34%
  • IDXV30 137   2,82   2,10%
  • IDXQ30 138   3,59   2,67%

Ekspor ke Sri Lanka, anak usaha Kalbe Farma (KLBF) bikin perusahaan patungan


Selasa, 29 Oktober 2019 / 08:06 WIB
Ekspor ke Sri Lanka, anak usaha Kalbe Farma (KLBF) bikin perusahaan patungan
ILUSTRASI. Sri Lanka akan menjadi tujuan penjualan ekspor produk obat resep, obat over the counter, dan segmen nutrisi Kalbe Farma (KLBF). KONTAN/Baihaki/6/2/2019


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Anak usaha PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) yakni Kalbe Internatioal dan PT Dankos Farma membuat perusahaan patungan bernama Kalbe Lanka (Pvt) Ltd untuk membuka pasar ekspor di Sri Lanka.

Melansir dari keterbukaan informasi yang dirilis Senin (28/10), Kalbe International Ltd dan PT Dankos Farma merupakan perusahaan yang sahamnya 100% dimiliki oleh KLBF. Perusahaan patungan ini terbentuk pada 24 Oktober 2019.

Baca Juga: Hingga kuartal III 2019, Kalbe Farma (KLBF) menyerap capex sebanyak Rp 1 triliun

Kalbe International bersama dengan Dankos Farma mendirikan perusahaan bernama Kalbe Lanka (Pvt) Ltd yang total keseluruhan modal disetor dan ditempatkan sejumlah US$ 600.000. Rincian kepemilikannya yakni sebanyak US$ 594.000 atau 99% dimiliki Kalbe International dan Dankos Farma sejumlah US$ 6.000 atau setara dengan 1%.

Presiden Direktur Kalbe Farma Vidjongtius mengatakan, perusahaan tersebut adalah anak usaha yang akan aktif beroperasi di Sri Lanka. “Nantinya Kalbe Lanka Ltd akan membuka pasar ekspor KLBF di Sri Lanka,” kata dia kepada Kontan.co.id, Senin (28/10).

Baca Juga: Kalbe Farma (KLBF) melego saham Enseval (EPMT) di pasar negosiasi, untuk apa?

Negara yang dijuluki Mutiara Samudera Hindia ini akan menjadi tujuan penjualan ekspor produk obat resep, obat over the counter (OTC), dan segmen nutrisi. Vidjongtius bilang, walaupun masih baru tapi potensi untuk merek Diabetasol akan besar.

Vidjongtius mengakui, prospek bisnis farmasi di Sri Lanka memang besar, tapi saat ini kontribusinya masih kecil. Jadi dia belum bisa menyebut proyeksi kontribusi ke perusahaan secara konsolidasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×