Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Noverius Laoli
Walau demikian, Ibrahim meyakini secara jangka pendek, harga CPO masih akan kembali naik. Menurutnya, lonjakan kasus positif Covid-19 di Malaysia sempat naik lagi membuat pemerintah setempat memutuskan pembatasan sosial lagi. Hasilnya, produksi CPO Malaysia bisa terganggu seiring tenaga kerja yang juga terbatas.
“Ditambah lagi, saat ini sudah mulai memasuki musim kering. Sehingga tandan kelapa sawit tidak lagi seproduktif ketika musim hujan kemarin. Dengan adanya penurunan produksi, tetapi permintaan CPO naik, harga masih akan bisa naik,” tutur Ibrahim.
Oleh karena itu, pada kuartal II-2021 ini, Ibrahim melihat masih ada kemungkinan harga CPO akan bergerak ke arah RM 4.200 per ton. Sebelum akhirnya berangsur turun karena pertumbuhan ekonomi Indonesia dan Malaysia akan jauh lebih stabil. Sementara Wahyu memperkirakan harga CPO akan berada pada rentang RM 3.500 - RM 4.100 per ton pada kuartal II-2021.
Adapun, untuk sepanjang tahun ini, Wahyu memproyeksikan harga CPO akan berada pada kisaran RM 3.000 - RM 4.200 per ton, dengan level RM 3.600 sebagai gravitational area. Sedangkan Ibrahim memperkirakan pada akhir tahun nanti, harga CPO akan berada di area RM 3.800 per ton.
Selanjutnya: BCA proyeksikan kredit tumbuh 6% hingga akhir 2021, ini sektor penopannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News