kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Ekspor berpotensi terganggu, dolar aussie bisa melemah lagi terhadap euro


Kamis, 20 Februari 2020 / 19:36 WIB
Ekspor berpotensi terganggu, dolar aussie bisa melemah lagi terhadap euro
ILUSTRASI. Pada perdagangan Kamis (20/2) pukul 19.34 WIB, pasangan EUR/USD bergerak menguat 0,58% di level 1,6284.


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Banyaknya sentimen negatif dari Negeri Kanguru, membuat pergerakan euro cenderung menguat terhadap dolar Australia. Alhasil, pergerakan pairing EUR/AUD pada perdagangan Jumat (21/2) diprediksi bakal lanjut menguat.

Mengutip Bloomberg, pada perdagangan Kamis (20/2) pukul 19.34 WIB, pasangan EUR/USD bergerak menguat 0,58% di level 1,6284.

Analis HFX Internasional Berjangka Ady Phangestu mengungkapkan, perkembangan virus corona saat ini telah mempengaruhi aktivitas ekspor barang tambang dari Australia ke China. Mengingat, China merupakan salah satu mitra dagang penting bagi Australia.

"Ekspor barang tambang terkendala karena Covid-19. Timbunan stok yang masih banyak karena produksi pabrikan terganggu oleh wabah, maka trade balance juga terganggu," kata Ady kepada Kontan.co.id, Kamis (20/2).

Baca Juga: Dibantu penguatan rupiah, SBN masih menarik di mata asing

Ditambah lagi, sentimen seperti kasus kebakaran hutan yang terjadi di awal 2020 diyakini bakal menekan kinerja ekonomi Australia. Pasalnya, meskipun data kerugian dari kasus kebakaran tersebut belum dirilis, Ady memastikan bahwa jumlahnya bakal mampu menggerus anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) Negeri Kanguru tersebut.

Adapun untuk sentimen dari Benua Biru masih seputar kinerja industri manufaktur kawasan tersebut, khususnya di Jerman yang baru-baru ini mencatatkan penurunan. Kondisi tersebut turut membuat euro sulit untuk menguat. "Jika epidemi berkurang dan bisa teratasi, keadaan tersebut diharapkan akan membaik," ungkapnya.

Sementara itu, jika dilihat secara teknikal Ady mengungkapkan pergerakan euro masih akan menguat terhadap aussie. Hanya saja, penguatan tersebut cenderung akan terbatas lantaran harga sudah memasuki zona resistance terkuat.

Baca Juga: Dolar Australia masih melanjutkan tren pelemahan terhadap rupiah

Jika berkaca dari beberapa indikator, pergerakan harga pasangan EUR/AUD menunjukkan posisi harga rata-rata di atas moving average (MA)50, MA100 dan MA200, dengan rentang MA melintang datar. Sedangkan untuk indikator RSI masih di bawah 70 dan masih menunjukkan kans untuk naik.

Sedangkan untuk indikator MACD diketahui harga berada di atas garis netral dan positif, sementara stochastic masih memberikan bias naik. Sehingga, untuk perdagangan Jumat (21/2) Ady merekomendasikan buy pasangan EUR/AUD dengan kisaran resistance di 1,6300 dan 1,6325. Sementara untuk level support diperkirakan berada di rentang 1,6220 dan 1,6175.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×